Suara.com - Di balik kemudahan transaksi digital yang kini merajalela di Indonesia, tersembunyi sebuah inovasi lokal bernama Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang mempermudah hidup masyarakat, bahkan kehadiran inovasi ini membuat dua raksasa pembayaran global, Visa dan Mastercard, harus berpikir ulang soal dominasinya.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pun mempersoalkan penggunaan QRIS.
Mereka menilai adaposi teknologi keuangan ini menghambat perdagangan digital dan membatasi akses perusahaan AS ke pasar Indonesia, terutama karena tidak kompatibel dengan sistem pembayaran internasional.
Lantas siapa pembuat QRIS? Di era serba digital ini, transaksi pembayaran menjadi semakin ringkas berkat kehadiran QRIS.
Namun, tahukah Anda bagaimana perjalanan inovasi ini hingga menjadi standar tunggal pembayaran berkode QR di Indonesia? Mari kita menelusuri sejarah menarik di balik layar QRIS.
Sebelum QRIS hadir bak "malaikat penolong", lanskap pembayaran digital di Indonesia diwarnai oleh fragmentasi yang cukup signifikan.
Berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) memiliki kode QR mereka masing-masing, menciptakan ketidakpraktisan dan inefisiensi bagi konsumen maupun pedagang.
Bayangkan saja, seorang pedagang harus memiliki berbagai macam stiker kode QR dari berbagai aplikasi pembayaran, sementara konsumen pun dipaksa memiliki banyak aplikasi hanya untuk bertransaksi di tempat yang berbeda.
Melihat kerumitan ini, Bank Indonesia (BI) bersama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mengambil inisiatif untuk menyatukan berbagai format QR tersebut menjadi satu standar nasional.
Baca Juga: Nikmati Kemudahan Transaksi Tanpa Biaya Admin di Aplikasi Pegadaian Digital
Langkah visioner ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pembayaran digital yang lebih efisien, mudah, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Setelah melalui serangkaian uji coba yang intensif, QRIS akhirnya resmi diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2019, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74.
Tanggal bersejarah ini menjadi penanda babak baru dalam sistem pembayaran di Tanah Air.
Siapa Dalang di Balik Layar QRIS?
Meskipun QRIS merupakan inisiatif kolektif dari Bank Indonesia dan ASPI, penting untuk mengapresiasi para ahli dan tim di balik kedua lembaga tersebut yang telah bekerja keras mewujudkan standarisasi ini.
Gubernur Bank Indonesia pada periode peluncuran QRIS, Perry Warjiyo, juga memiliki peran sentral dalam mendorong inovasi ini sebagai bagian dari upaya modernisasi sistem pembayaran nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun