Suara.com - Agung Sedayu Group dan Salim Group terus mendorong terciptanya kawasan hijau dan berkelanjutan di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Salah satu langkah nyatanya adalah penanaman lebih dari 4.000 pohon trembesi dari total target 80.000 tanaman di kawasan tersebut.
“Pohon punya peran yang tidak tergantikan. Mereka menghasilkan oksigen, menyerap karbon dioksida dan polutan lainnya, menjadi habitat makhluk hidup, menjaga tanah dari erosi, juga abrasi air laut,” kata Landscape Management Director Agung Sedayu Group, Ade Yusuf Yuliansyah, Sabtu (12/7/2025).
Trembesi dipilih karena dikenal sebagai pohon penyerap karbon terbaik di dunia. Dengan diameter 10–15 cm, pohon ini mampu menyerap sekitar 28,4 ton karbon dan menghasilkan 28,6 ton oksigen per tahun. Selain itu, trembesi juga berumur panjang hingga ratusan tahun dan cocok tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia.
“Setiap pohon menyimpan harapan untuk masa depan yang lebih hijau dan sehat,” ujarnya.
Lebih dari sekadar pelengkap lanskap, penghijauan ini dirancang sebagai bagian dari investasi jangka panjang Agung Sedayu Group menuju kota yang ramah lingkungan.
“Di antara kesibukan para pelaku bisnis dan penghuni yang berada di PIK 2 dan sekitarnya, masyarakat dapat tetap menikmati udara bersih, lingkungan yang teduh, dan ruang terbuka hijau yang mendukung kesehatan fisik dan mental,” pungkas Ade.
Asal tahu saja, Pantai Indah Kapuk Dua atau PIK 2 dimiliki oleh Agung Sedayu Group dan Salim Group. Agung Sedayu Group merupakan perusahaan pengembang properti ternama yang dimiliki oleh Sugianto Kusuma alias Aguan. Sedangkan Salim Group dipimpin oleh Anthony Salim.
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) sendiri kini dipimpin oleh Susanto Kusumo, adik dari Aguan. Susanto Kusumo menjabat sebagai Presiden Komisioner PIK 2 dengan dibantu oleh beberapa komisioner lainnya seperti Phiong Philipus Darma, Steven Kusumo, dan Richard Halim Kusuma.
Berdasarkan laporan keuangan PANI per akhir Maret 2025, emiten properti ini membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp49,57 miliar. Jumlah ini merosot 59,49% dibandingkan Rp122,38 miliar pada kuartal I/2024.
Baca Juga: KAI Mulai Serius Rambah Bisnis Properti
Penurunan laba bersih sejalan dengan kinerja pendapatan yang melemah 4,43% year on year (YoY) menjadi Rp611,97 miliar sepanjang Januari-Maret 2025. Perolehan tersebut sebagian besar dikontribusikan dari segmen usaha real estate.
Seiring penurunan pendapatan, beban pokok PANI juga turun 0,44% YoY menjadi Rp267,98 miliar. Hasilnya, laba kotor tergerus 7,33% YoY menjadi Rp343,98 miliar.
PANI turut membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp161,79 miliar atau turun 41,49% secara tahunan. Melemahnya kinerja bottom line ini akhirnya membuat laba per saham PANI menyusut dari Rp7,83 menjadi Rp2,94. Namun, dari sisi likuiditas, PANI menunjukkan perbaikan yang signifikan. Kas dan setara kas akhir periode melonjak hampir tiga kali lipat mencapai Rp5,48 triliun pada akhir Maret 2025, dibandingkan Rp1,85 triliun pada tahun sebelumnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Serapan Baru 70 Persen, Belanja Pemerintah Dikebut di 1 Bulan Terakhir 2025
-
Kuota LPG 3Kg Ditambah 350.000 Ton Tanpa Anggaran Baru
-
BI dan Kementerian Investasi Integrasikan Layanan Perizinan
-
CEO Danantara Sebut Merger GOTO dan Grab Masih Berjalan: Sinyalnya Positif
-
Forum Ekonomi KB Bank Hadirkan Tokoh Nasional Bahas Arah Ekonomi dan Investasi Jelang 2026
-
Waduh, NIlai Tukar Rupiah Diramal Tembus Rp16.800 di Akhir Tahun
-
Airlangga Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen, Kalah Optimistis dari Purbaya
-
IHSG Melempem di Akhir Perdagangan Hari Ini Setelah Cetak Rekor, Apa Pemicunya
-
Purbaya Sebut Ekonomi RI Lambat 8 Bulan Pertama 2025 karena Salah Urus, Sindir Sri Mulyani?
-
Harga Cabai Naik Tajam Jelang Libur Nataru