Suara.com - Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan stimulus fiskal tambahan untuk mendorong sektor transportasi dan pariwisata domestik, khususnya menjelang libur akhir tahun. Langkah ini diharapkan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam briefing Komite Stabilitas Sistem Keuangan di Jakarta.
Stimulus fiskal ini diproyeksikan mampu menjaga pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tetap berada di kisaran 5% tahun ini.
Sri Mulyani juga mengungkapkan harapannya bahwa pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II akan tetap stabil, didukung oleh konsumsi yang tangguh dan aktivitas bisnis yang kuat, berkat stimulus fiskal serta kebijakan Bank Sentral. Menurutnya, hingga akhir Juni 2025, pemerintah telah merealisasikan belanja sebesar Rp13,6 triliun atau sekitar 55,6 persen dari total pagu anggaran paket stimulus ekonomi yang disiapkan sebesar Rp24,44 triliun.
“Hingga akhir Juni 2025, paket stimulus ekonomi telah terealisasi Rp13,6 triliun,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin kemarin.
Dalam proyeksinya, inflasi diperkirakan akan berada pada rentang 1,5% - 3,5% pada tahun 2025 dan 2026. Sementara itu, stabilitas sistem keuangan nasional dilaporkan tetap terjaga dengan baik di Kuartal II.
Mengenai kebijakan perdagangan internasional, tarif bea masuk 19% dari Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan memberikan dukungan positif bagi industri padat karya di Indonesia, seperti tekstil, alas kaki, dan furnitur. Di sisi lain, penerapan tarif 0% untuk barang-barang tertentu yang diimpor dari AS diharapkan dapat menurunkan harga produk minyak dan gas, serta pangan di dalam negeri.
Pemerintah juga berkomitmen untuk mempercepat deregulasi guna mendukung sektor manufaktur nasional. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif dan mendorong daya saing industri dalam negeri.
Berita Terkait
- 
            
              Pemerintah Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen, Apa Buktinya?
 - 
            
              CEK FAKTA: Sri Mulyani Permalukan DPR Soal Keuangan Negara
 - 
            
              Pemprov DKI Cairkan Bansos PKD Juli 2025 untuk 149 Ribu Warga Jakarta, Satu Orang Dapat Rp300 Ribu
 - 
            
              PM Anwar Ibrahim Dituntut Turun Tahta, Ini Keadaan Ekonomi Malaysia
 - 
            
              Presiden Prabowo Temui 82 Profesional Muda, Bahas Masa Depan Ekonomi Indonesia
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD