Suara.com - Pemerintah melalui Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) terus memperluas peran Koperasi Desa Merah Putih dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa. Salah satu langkah strategis yang tengah dipersiapkan adalah pengelolaan tambang di wilayah Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko menyampaikan, rencana pengelolaan tambang ini merupakan bagian dari misi besar pembentukan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih yang tersebar di seluruh Indonesia. Program ini diharapkan tidak hanya mengurangi angka kemiskinan ekstrem, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan desa, serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
"Sedang kami kerjakan di Lombok Barat, koperasi pertambangan. Di sana memang tidak ada pertanian, adanya pertambangan," tutur Budiman Sudjatmiko dalam Konferensi Pers progres Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di Kantor BP Taskin, Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Kamis, (14/8/2025).
Wilayah Sekotong, Lombok Barat diketahui memiliki potensi tambang emas yang cukup menjanjikan. Sayangnya potensi tersebut hanya dinikmati oleh perusahaan China secara ilegal.
Mereka membangun jalan, membelah bukit, meratakan bukit, menggali dengan alat berat. Secara arogan, perusahaan China juga menguasai lahan yang luas dan bukit-bukit yang dianggap tinggi kandungan emasnya. Sedangkan masyarakat Sekotong hanya menjadi penonton dan tidak mendapatkan pendapatan dari harta karun yang dimiliki.
Melalui Koperasi Desa Merah Putih, BP Taskin ingin memastikan pengelolaan sumber daya tersebut tidak dikuasai pihak luar semata, melainkan benar-benar memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala BP Taskin, Naniek S Deyang menjelaskan, terdapat sekitar 60 Koperasi Desa Merah Putih yang akan diterjunkan untuk mengelola tambang emas di Sekotong, Lombok Barat, NTB. Jika satu koperasi beranggotakan 500 orang, artinya akan ada sekitar 30.000 lapangan kerja baru dari pengelolaan tambang emas oleh koperasi desa merah putih ini.
"Jika satu koperasi 500 orang dikalikan saja 60. Berarti ada sekitar 30.000 lapangan kerja baru," ujar Naniek.
Lebih jauh Naniek menjelaskan, keterlibatan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan program ini. Oleh karena itu, Koperasi Desa Merah Putih akan merekrut tenaga kerja lokal. Dengan begitu, bisa menekan angka pengangguran yang berdampak terhadap penurunan angka kemiskinan.
Baca Juga: Praktik Dugaan Tambang Ilegal di Malut Dilaporkan ke Kejagung, Ucapan Jaksa Agung Ditagih!
Tak hanya masyarakat lokal, Naniek menjelaskan, perusahaan swasta lokal juga akan dilibatkan dalam pengelolaan tambang emas di Sekotong, Lombok Barat, NTB tersebut. Namun terbatas sekitar 20% dengan fokus pada penyediaan kebutuhan teknis seperti ekskavator dan mesin-mesin produksi. Model ini sengaja dipilih karena tambang yang dikelola bukan berskala industri besar, melainkan tambang rakyat yang memprioritaskan pemberdayaan pelaku usaha kecil dan menengah di daerah.
"Kenapa swasta tetap dilibatkan? Karena untuk beli eskavator, kemudian mesin-mesin. Tapi memang bukan perusahaan swasta besar," urai Naniek.
Dia berharap, proyek tambang di Lombok Barat yang dikelola oleh Koperasi Desa Merah Putih ini menjadi role model bagi daerah lain yang memiliki potensi sumber daya alam serupa.***
Tag
Berita Terkait
-
80.000 Koperasi Desa Merah Putih Jadi Strategi Pemerintah Wujudkan Nol Kemiskinan Ekstrem 2029
-
Bongkar Kejanggalan, OC Kaligis Endus Permainan Mafia Tambang di Kasus Patok Nikel Haltim
-
Sudirman Said Bongkar Bobroknya Tata Kelola Tambang dan Migas: Rawan Dikooptasi Pemain Besar
-
Pesona Pulau Gebe yang Terancam, di Balik Ramainya Tagar #SavePulauGebe di Medsos
-
Tambang Ilegal di Pulau Gebe, Dekat Raja Ampat, Harus Dihentikan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Menkeu Purbaya Sebut Pemerintah Mau Buat Kawasan Industri Hasil Tembakau
-
Inflasi Tembus 0,18 Persen, Bank Indonesia : Kenaikan Harga Emas Jadi Biang Kerok
-
Jadi BP BUMN, 12 Poin Penting Perubahan UU BUMN: Wamen Dilarang Jadi Komisaris
-
Mulai Bangkit, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Daftar Konglomerat Kelas Kakap yang Beli Patriot Bond, Ada Barito Hingga Djarum
-
Sah! Kementerian BUMN Berubah Jadi Badan Pengatur BUMN
-
Lowongan Kerja dan Gaji PT KAI Commuter Oktober 2025, Ada 8 Posisi Lulusan D3 dan S1
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Stok BBM Pertamina Gimana?
-
AI Jadi Kunci Efisiensi Bisnis, Produktivitas Perusahaan Bisa Naik 40 Persen
-
Uang Pensiun DPR Digugat, Berapa Nominal yang Diterima Pensiunan DPR per Bulan?