Bisnis / Keuangan
Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:05 WIB
Ilustrasi. Ardhantara menegaskan komitmennya untuk menjadikan PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) sebagai salah satu pemain utama di sektor energi masa depan Indonesia. Foto Sura.com

Suara.com - PT Aurora Dhana Nusantara (Ardhantara) menegaskan komitmennya untuk menjadikan PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) sebagai salah satu pemain utama di sektor energi masa depan Indonesia.

Presiden Komisaris Ardhantara, Anggara Suryawan, menyebut akuisisi FUTR merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi perusahaan di industri energi bersih.

“FUTR memiliki fondasi tepat sebagai perusahaan publik. Melalui FUTR, kami akan mengintegrasikan aset berbasis energi terbarukan, termasuk geothermal Gunung Slamet melalui anak usaha SAE, serta beberapa aset lain yang kini dalam tahap finalisasi. Transformasi ini ditujukan agar FUTR tumbuh menjadi perusahaan energi masa depan berstandar internasional,” ujar Anggara, Rabu (20/8/2025).

Salah satu proyek andalan yang disiapkan adalah pengembangan geothermal di Gunung Slamet, Jawa Tengah, dengan potensi kapasitas sekitar 220 MW. Proyek ini telah mengantongi Power Purchase Agreement (PPA) bersama PLN.

Selain geothermal, Ardhantara juga menyiapkan ekspansi ke sektor pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), LPG, dan Green Methanol.

“Geothermal merupakan energi bersih yang stabil dan berkelanjutan. Indonesia memiliki potensi terbesar kedua di dunia. Konsesi Gunung Slamet diproyeksikan menjadi salah satu proyek geothermal terbesar di tanah air, sekaligus pilar penting dalam transisi menuju target net zero emission 2060,” tambah Anggara.

Adapun, investasi awal lebih dari USD 80 juta atau setara Rp1,2 triliun telah digelontorkan untuk eksplorasi dan pembangunan infrastruktur tahap awal.

Tahap pengeboran (drilling) dijadwalkan dimulai pada 2026–2027, dengan melibatkan mitra global seperti PetroChina, Sinopec, Ormat, hingga Norinco International.

Di sisi lain, Direktur Utama Ardhantara Gregory Dhanan menargetkan kapitalisasi pasar (market cap) FUTR bisa menyamai perusahaan sejenis yang telah lebih dulu melantai di Bursa.

Baca Juga: RUPSLB, Nama Bank Victoria Syariah Disepakati Menjadi Bank Syariah Nasional

“Perusahaan sejenis saat ini sudah memiliki valuasi tinggi, seperti Barito Renewables (BREN) Rp1.170 triliun dan Sinar Mas (DSSA) Rp713 triliun. Dengan transformasi bisnis yang kami jalankan, FUTR punya momentum untuk menuju level tersebut,” jelas Gregory.

Untuk memperkuat permodalan, Ardhantara menyiapkan langkah korporasi berupa rights issue (RI) dalam waktu dekat. Selain itu, dengan dukungan jajaran manajemen yang berpengalaman di industri energi serta memiliki jejaring global, perseroan akan secara aktif membuka peluang kerja sama dengan investor strategis maupun mitra internasional.

“Visi kami adalah menjadikan FUTR bagian dari ekosistem energi global. Beberapa mitra internasional sudah menyatakan minat, dan kami sangat terbuka untuk kolaborasi,” kata Gregory.

Dengan strategi ini, Ardhantara optimistis FUTR dapat bersaing dengan raksasa energi terbarukan lain di Indonesia sekaligus mengukuhkan diri sebagai pemain kunci dalam peta transformasi energi nasional.

Load More