Suara.com - Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan presiden terpilih menunjukkan komitmen serius terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini tercermin dari alokasi anggaran jumbo sebesar Rp335 triliun dalam RAPBN 2026. Anggaran yang sangat besar ini tidak hanya ditempatkan dalam satu pos, melainkan tersebar ke dalam tiga kategori utama, yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, mencerminkan pendekatan multidimensi dalam program ini.
Alokasi Anggaran MBG dan BPJS Kesehatan: Perbandingan yang Mencolok
Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR, anggaran MBG dipecah sebagai berikut: Rp223,6 triliun untuk kategori pendidikan, Rp24,7 triliun untuk kesehatan, dan Rp19,7 triliun untuk ekonomi.
Anggaran terbesar disalurkan melalui sektor pendidikan untuk 71,9 juta siswa dan santri.
Sementara itu, alokasi kesehatan ditujukan untuk ibu hamil, balita, dan anak usia dini, dan sisanya masuk dalam fungsi ekonomi.
Angka Rp335 triliun ini menjadi sangat mencolok ketika dibandingkan dengan alokasi anggaran untuk program jaminan kesehatan nasional.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, melaporkan bahwa dari total anggaran program kesehatan 2026 sebesar Rp128 triliun, pos terbesar dialokasikan untuk BPJS Kesehatan sebesar Rp59 triliun. Angka ini hanya sekitar 17,6% dari total anggaran MBG.
Perbandingan ini memunculkan pertanyaan mendalam tentang prioritas kebijakan. Anggaran untuk MBG jauh lebih besar daripada seluruh anggaran kesehatan yang mencakup berbagai program krusial.
Baca Juga: Skandal Anggaran Pendidikan 2026: P2G Bongkar Hampir Setengah Dana Pendidikan Dialokasikan Buat MBG
Di tengah isu bahwa kenaikan tagihan BPJS Kesehatan dibebankan ke rakyat, anggaran MBG tentu menuai sorotan.
Selain BPJS Kesehatan, anggaran kesehatan juga dialokasikan untuk program-program vital lainnya:
- Rp9,7 triliun untuk program cepat seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG), eliminasi tuberkulosis (TB), dan peningkatan kualitas rumah sakit.
- Rp32,9 triliun untuk dukungan fasilitas kesehatan, termasuk layanan di 38 rumah sakit pemerintah pusat dan vaksinasi.
- Rp2,5 triliun untuk penyediaan tenaga kesehatan, termasuk beasiswa dan magang dokter.
- Rp12,7 triliun untuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di 508 kabupaten dan kota.
Melihat perbandingan ini, total anggaran BPJS Kesehatan dan berbagai program kesehatan lainnya tidak sebanding dengan satu program MBG.
Hal ini menunjukkan pergeseran prioritas yang signifikan, di mana program yang berfokus pada nutrisi dan gizi langsung menjadi fokus utama, bahkan mengalahkan program jaminan kesehatan yang selama ini menjadi tulang punggung pelayanan kesehatan nasional.
Menteri keuangan mengklaim, arah kebijakan ini untuk meningkatkan daya saing anak bangsa dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Pemerintah memandang bahwa investasi pada gizi dan nutrisi merupakan fondasi esensial untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
Berita Terkait
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
BPOM Ungkap 31 Kasus Keracunan Massal MBG, BGN Langsung Pasang Badan Targetkan Nol Kasus
-
Berapa Anggaran Snack Pejabat? Tak Habis Dimakan, Tapi Habisi Uang Negara
-
Banjir Kritikan Hingga Tutup Kolom Komentar, Sri Mulyani Akhirnya Naikkan Anggaran Guru dan Dosen
-
Tak Punya Akal, Celios Kritik Keras Kenaikan Tunjangan DPR: Lebih Baik Digunakan Untuk Daerah
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya
-
Harga Mati! ESDM Tetap Sarankan Shell Cs Beli BBM Murni dari Pertamina Hingga Akhir Tahun
-
Apa Itu XAUUSD dan Pengaruhnya Terhadap Harga Emas
-
Kementerian BUMN Berubah Jadi BP BUMN, Gaji ASN dan PPPK Turun?
-
Utang Krakatau Steel Susut Lebih Cepat, Setelah Restrukturisasi Disetujui
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
IEU-CEPA Disepakati, Uni Eropa Lirik Industri F&B hingga Energi Terbarukan Indonesia
-
Strategi Holding BUMN Danareksa Perluas Akses Pasar UMKM
-
Harga Perak Picu Minat Pasar, Saatnya Logam Mulia Jadi Aset Investasi Terfavorit?
-
Merasa Dibatasi Soal Kuota Impor BBM, SPBU Swasta Ngeluh ke Kementerian Investasi dan Hilirisasi