- Beras SPHP rusak bisa ditukar di Bulog
- Beras bisa ditukar meski kemasan sudah dibuka
Suara.com - Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang rusak bisa ditukar ke Bulog. Hal ini dipastikan setelah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengonfirmasi bahwa masyarakat berhak melakukannya.
“Kalau ditemukan beras yang rusak, tukar saja langsung. Meskipun kemasannya sudah dibuka, berasnya rusak, langsung tukar. Diganti oleh Bulog,” ujar Mentan dalam acara Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Sabtu.
Amran menjamin semua beras yang diproduksi oleh petani Indonesia berkualitas baik.
Oleh karena itu, apabila ditemukan permasalahan pada kualitas beras, seperti perubahan warna, bau tidak sedap, hingga kehadiran hama, Amran meyakini permasalahan berada di sisi penyimpanan.
“Ini (penukaran beras) diskresi saya sebagai menteri, karena kami produksi semua beras kualitasnya baik. Mungkin penyimpanannya (yang bermasalah),” ujar Amran, dikutip via Antara pada 30 Agustus 2025.
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyebutkan distribusi beras program SPHP pada 29 Agustus 2025 mencapai 6 ribu ton dalam sehari, sebagai upaya menjaga stabilitas harga beras di pasaran.
Rizal mengestimasikan total kuantum beras hingga Sabtu pagi mencapai 43.665 ton.
“Sampai dengan pagi hari ini, yang sudah memesan ke Bulog, mengambil beras, totalnya 43.665 ton. Penyaluran hari ini merupakan penyaluran yang tertinggi dari rata-rata realisasi harian kami,” kata Rizal.
Terkait kualitas beras, sebelumnya Pengurus Pusat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Khudori menyoroti kualitas beras stok Bulog yang sebagian sudah berusia lebih dari satu tahun. Beras jenis ini berpotensi berbau apek.
Baca Juga: Sah! Harga Beras Medium Naik Jadi Rp 13.000 per Kg
Selain itu, beras hasil penyerapan dari gabah lokal dengan kualitas beragam juga cenderung tidak tahan lama.
Ia menilai ketika pasokan beras di ritel modern menipis, beras SPHP dapat menjadi alternatif. Akan tetapi, kualitasnya harus dipastikan baik.
Alasannya, beras SPHP yang berkualitas baik akan lebih mudah diterima oleh pedagang dan konsumen, sehingga memperlancar distribusi dan meningkatkan efektivitas program.
Berita Terkait
-
Pemerintah Naikkan Harga Beras, Inflasi Mengintai
-
Operasi Pasar Besar-besaran! Kementerian Pertanian Siapkan 1,3 Juta Ton Beras
-
Jerome Polin Bongkar Tunjangan Beras DPR: 12 Juta Buat Beras, Makan Se-Ton Sebulan?
-
Mbah Dul Tolak Ambil Bansos karena Masih Ada Setengah Karung Beras, Kontras dengan Tunjangan DPR
-
Bank Indonesia Ungkap Biang Kerok Kenaikan Harga Beras di Daerah
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
IHSG Bangkit dan Betah di Level 8.600 pada Kamis Pagi
-
Produk Asuransi Tradisional Jadi Andalan, Premi Sun Life Tembus Rp2,09 Triliun
-
IHSG Berpeluang Rebound Meski Tertekan Aksi Jual Asing
-
Tingginya Fear of Failure Bikin SDM RI Tertinggal, Trust Deficit Antar Generasi Jadi Akar Masalah
-
Dugaan Kartel Bunga, Pakar Nilai Industri Pindar Tak Berada di Satu Pasar yang Sama
-
Bos Danantara Terus Rayu Menkeu Purbaya Bantu Bayar Utang Kereta Cepat
-
Harga Emas di Pegadaian Melemah, Berikut Rincian Lengkapnya
-
PGN Tempuh Jalur Laut Kirim Bantuan dan Distribusi Logistik ke Langsa
-
Waduh, Banjir Sumatra dan Aceh Bisa Bikin Ekonomi Indonesia Minus 0,12 Persen
-
Zulhas Wajibkan Bahan MBG dari Usaha Rakyat hingga Percepat SPPG di Daerah 3T