- Kasus Bank Century terjadi tahun 2005
- Sri Mulyani, yang menjabat Ketua KSSK saat itu, menetapkan Bank Century sebagai bank gagal
- Kasus ini masih jadi sorotan hingga kini
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto telah reshuffle kabinet pada Senin 8 September 2025, ada 5 menteri yang diganti salah satunya Sri Mulyani. Kursi Menteri Keuangan sekarang diduduki oleh Purbaya Yudhi Sadewa.
Pasca reshuffle kabinet, nama Sri Mulyani menjadi perbincangan hangat warganet, khususnya berkaitan kasus masa lalu yang masih membekas dalam ingatan setiap orang terkait mega skandal kasus dugaan korupsi berhubungan dengan Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bank Century.
Saat itu Sri Mulyani menduduki jabatan penting sebagai Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Ia berperan penting untuk menetapkan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
Status tersebut berpotensi memberikan dampak besar pada seluruh ekosistem perbankan sampai diperkirakan kerugian negara bisa mencapai triliunan rupiah.
Kasus Bank Century
Penyebab awal kasus besar tersebut terjadi karena adanya masalah keuangan serta memiliki potensi gagal dengan dampak sistemik hingga berujung pada terancamnya stabilitas perbankan nasional.
Pada peristiwa tersebut ternyata ada peran Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dan Ketua KSSK. Ia memimpin rapat lalu membuat keputusan yang berupa penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, sehingga untuk mencegah efek semakin luas, maka diperlukan dana talangan sejumlah tertentu.
Setelah melakukan diskusi yang alot, akhirnya keputusan kembali bergulir yaitu negara harus menggelontorkan dana talangan atau penyertaan modal senilai Rp 6,7 triliun. Sehingga Bank Century bisa terselamatkan.
Nilai nominal yang telah disepakati tersebut, akhirnya disalurkan melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan status sebagai penyertaan modal bukan berupa dana talangan.
Baca Juga: Najwa Shihab Tak Terlalu Kaget, Sri Mulyani Berkali-Kali Ingin Mundur Tapi Akhirnya Dicap Reshuffle?
Seiring berjalannya waktu, kasus tersebut menjadi skandal besar disebabkan adanya dugaan korupsi atau penyelewengan pada aliran dana bailout. Persoalan tersebut aq menyeret dua nama besar yaitu pemegang saham bank Robert Tantular dan mantan Deputi Gubernur BI Budi Mulya.
Akibat adanya dugaan korupsi tersebut berakibat pada munculnya tekanan politik hingga Sri Mulyani memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan pada bulan Mei 2010.
Kemudian meneruskan karirnya dalam bidang sama tapi berbeda tempat dengan jabatan Direktur Pelaksana World Bank.
Kejadian tersebut seolah serupa tapi tidak sama, yang mana pada September 2025 ini, nahkoda keuangan Indonesia tersebut telah merelakan kursi di Kemenkeu diduduki oleh penggantinya yakni Purbaya Yudhi Sadewa.
Nasib Korban Bank Century
Sebagai bank konvensional, tentu saja sudah mempunyai banyak nasabah dengan keperluan masing-masing. Sehingga saat lembaga keuangan tersebut bermasalah, otomatis nasabah ikut merasakan dampaknya.
Berita Terkait
-
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu: Harapan Baru atau Sama Saja?
-
Soroti Public Speaking Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Mahfud MD Geleng-Geleng Kepala: Keliru Tuh!
-
Mahfud MD Bongkar Alasan Sri Mulyani Nyaris Mundur: Kecewa Rumah Dijarah, Negara Tak Lindungi
-
Terpopuler Otomotif: Pajak Kendaraan Malaysia Murah, Harga Motor Sri Mulyani Setara Avanza Bekas
-
Ternak Mulyono Diseret Yudo Sadewa, Usai Blunder Sebut Sri Mulyani Agen CIA
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina