- GPBSI pastikan video Presiden Prabowo tak lagi ditayangkan di bioskop.
- Iklan Presiden Prabowo di bioskop bersifat layanan masyarakat dan gratis.
- Istana mengatakan bioskop sama saja dengan telivisi dan media lain.
Suara.com - Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) memastikan iklan Presiden Prabowo di bioskop sudah di take down atau tidak ditayangkan lagi. Hal ini dikarenakan sudah selesainya kerja sama dengan pihak bioskop.
Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Suprayitno mengatakan kerja sama ini hanya bersifat sementara dan tidak ada nilai proyek iklannya. Sebab, video itu diklasifikasikan sebagai Iklan Layanan Masyarakat (ILM).
"Setahu saya sudah di take down semuanya di bioskop karena biasanya iklan layanan masyarakat itu punya waktu jangka pendek," katanya saat dihubungi Suara.com, Senin (15/9/2025).
Dia pun menekankan tidak ada kontrak kerja sama dengan pemerintah. Sebab, iklan layanan masyarakat itu tidak dipungut biaya dan bersifat gratis.
"Spesifiknya, bioskop itu slot iklan layanan masyarakat sesuai kebijakan masing-masing dan beda-beda. Tapi, iklan masyarakat itu selama slotnya adanya jadi bisa ditayangkan iklan layan masyarakatnya," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa layar bioskop pada dasarnya tidak berbeda dengan media lain seperti televisi, yang dapat diisi oleh berbagai jenis iklan, baik komersial maupun non-komersial.
"Kalau pesan komersial saja boleh, kenapa pesan dari pemerintah dan presiden enggak boleh?" tanyanya retoris.
Menurutnya, tujuan utama video tersebut adalah murni untuk menyosialisasikan pencapaian pemerintah agar masyarakat luas memahami program-program yang telah dan sedang dikerjakan.
Menariknya, Hasan Nasbi mengklaim bahwa kerja sama penayangan video ini tidak melibatkan biaya sepeser pun dari anggaran negara.
Baca Juga: Geger Nampan MBG Diduga Mengandung Babi, Hasan Nasbi: Bisa Diuji, Jangan Gampang Termakan Isu
Ia menyebut bahwa hal ini dapat terwujud berkat komunikasi yang baik dengan berbagai pemangku kepentingan yang mendukung upaya pemerintah dalam menyosialisasikan kinerjanya.
Meski polemik ini telah mereda seiring berakhirnya masa tayang iklan, diskusi tentang batas antara layanan publik dan pesan politik di ruang komersial kini terbuka lebar.
Tag
Berita Terkait
-
Bayar Bioskop Dapat Bonus Iklan Prabowo, Netizen Heran: Ini Sosialisasi atau Propaganda?
-
Kontroversi Iklan Prabowo Muncul di Bioskop, XXI Beri Klarifikasi Ini
-
Dianggap Mirip Korea, Video Keberhasilan Prabowo Muncul di Bioskop Sebelum Film Dimulai
-
Demonstrasi Berujung Ricuh Merajalela, Istana Ingatkan Ketertiban Umum Harus Ditegakkan
-
Prabowo Mau Naikkan Pangkat Polisi yang Terluka saat Jaga Demo DPR, Istana: Mereka Korban Anarkisme
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto