Bisnis / Keuangan
Selasa, 23 September 2025 | 15:07 WIB
Ilustrasi pramugari sedang bertugas (pixabay)
Baca 10 detik
  •    Spirit Airlines akan merumahkan 1.800 pramugari

  •    Keputusan ini karena kesulitan keuangan maskapai

  •    Spirit Airlines akan kurangi operasi di beberapa kota

Suara.com - Spirit Airlines berencana untuk merumahkan 1.800 pramugari sebelum akhir tahun. Hal itu diungkapkan oleh maskapai berbiaya rendah yang sedang kesulitan keuangan tersebut. 

Perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka telah mengambil keputusan sulit untuk memberikan cuti sementara kepada awak kabin. Guna menyesuaikan kebutuhan staf dengan permintaan penerbangan yang diperkirakan selama kebangkrutan Spirit yang kedua dalam setahun.

"Kami menyadari dampak keputusan ini terhadap anggota tim yang terdampak, dan kami berkomitmen untuk memperlakukan mereka dengan hati-hati dan hormat selama proses ini," ujar maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan dilansir Fox News, Selasa (23/9/2025).

Ilustrasi pramugari (Pexels.com/ Kelly)

Sementara itu, Spirit mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 bulan lalu dan kemudian mengumumkan bahwa mereka berencana untuk menangguhkan operasi di sekitar selusin kota di AS mulai Oktober. Serikat pekerja yang mewakili pramugari maskapai tersebut mengatakan  bahwa Spirit akan mencari kandidat yang bersedia mengambil cuti sukarela selama enam bulan atau satu tahun mulai 1 November. Hal ini sebelum melanjutkan dengan cuti tidak sukarela berdasarkan senioritas yang berlaku efektif 1 Desember.

Spirit, yang berbasis di Florida, mengatakan akan mengakhiri layanan di Albuquerque, New Mexico; Birmingham, Alabama; Boise, Idaho; Chattanooga, Tennessee; Columbia, South Carolina; Portland; dan Salt Lake City. Mereka juga menangguhkan operasi di kota-kota California, yaitu Sacramento, Oakland, San Diego, dan San Jose.

Dikenal dengan pesawat kuning cerah dan layanan tanpa embel-embel, Spirit mengalami masa sulit sejak pandemi COVID-19, berjuang untuk pulih di tengah meningkatnya biaya operasional dan utang yang menggunung. Pada saat pengajuan Bab 11 pertamanya November lalu, Spirit telah merugi lebih dari 2,5 miliar dolar AS sejak awal 2020.

Upaya penghematan biaya perusahaan berlanjut setelah keluar dari perlindungan kebangkrutan pada bulan Maret, termasuk rencana untuk merumahkan sekitar 270 pilot dan menurunkan sekitar 140 kapten menjadi perwira pertama dalam beberapa bulan mendatang.

Perubahan tersebut, yang akan berlaku efektif pada 1 Oktober dan 1 November, juga terkait dengan perkiraan permintaan penerbangan pada tahun 2026, kata perusahaan tersebut. Spirit mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menjual beberapa pesawat dan properti. Armadanya relatif muda, menjadikan maskapai ini target yang menarik.

Namun upaya pembelian dari pesaing berbiaya rendah seperti JetBlue dan Frontier tidak berhasil baik sebelum maupun selama proses kebangkrutan pertama Spirit.

Baca Juga: Garuda Indonesia Stop Jalankan Rute Penerbangan yang Bikin Rugi

Load More