Suara.com - Sumitronomics mendadak jadi bahan pembicaraan usai dibahas Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Menurut Menkeu Purbaya, sumitronomics adalah arah baru pembangunan ekonomi nasional. Ia meyakini gagasan ekonomi tersebut akan mengantar Indonesia menjadi negara maju.
Dengan penuh percaya diri, Purbaya menyebut sumitronomics akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 6% untuk jangka panjang. Bahkan, mencapai 8% di tahun 2029.
Meski terdengar sulit, Purbaya mengingatkan bahwa perekonomian Indonesia pernah tumbuh hingga di atas 6% sebelum krisis 1997–1998, sehingga target 8% masih dinilai realistis selama dijalankan dengan konsisten.
Lantas, apa itu sumitronomics? Berikut serba-serbi sumitronomics yang sebaiknya Anda pahami.
Asal-Usul Gagasan Sumitronomics
Istilah Sumitronomics berakar dari pemikiran ekonom terkemuka Indonesia, Prof. Sumitro Djojohadikusumo, sosok yang juga merupakan ayah Presiden Prabowo Subianto.
Gagasan ini menekankan pentingnya peran negara sebagai penggerak utama pembangunan ekonomi dengan landasan nasionalisme ekonomi, dorongan industrialisasi, serta proteksi terhadap kepentingan dalam negeri.
Konsep tersebut kembali mendapat sorotan besar setelah kemenangan Prabowo pada Pemilu 2024.
Baca Juga: Titiek Soeharto Angkat Bicara Soal Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode: Ada Apa?
Kini, sumitronomics digadang-gadang sebagai arah baru pembangunan nasional Indonesia.
Tiga Pilar Utama Sumitronomics
Menurut penjelasan Purbaya, ada tiga fondasi besar yang menopang Sumitronomics, yaitu:
1. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
Sasaran pokok Sumitronomics adalah mendorong pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 8%.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) difungsikan sebagai instrumen pendorong perputaran ekonomi nasional, yang bukan hanya menggerakkan sektor riil, tetapi juga memperbesar daya beli masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
Terkini
-
3 Fakta Peretasan UXLINK: Hacker Bikin Rugi Hampir Rp 200 Miliar!
-
Pidato Prabowo di PBB Dianggap Bisa Undang Minat Asing Berinvestasi
-
Industri Logistik Catat Surabaya Jadi 'Jantung' Pengiriman Sparepart di Indonesia
-
Bisnis Berdampak Indonesia Jadi Magnet Baru bagi Investor
-
Pemerintah Ogah Disalahkan Soal Carut-Marut Industri Tekstil
-
Daftar Jurusan untuk Lowongan Kerja BP Tapera 2025
-
Pecah Sertifikat Tanah Bisa Diwakilkan? Ini Syarat dan Biaya Terbarunya
-
Luhut Mengaku Sarankan Menkeu Purbaya untuk Pangkas Cukai Rokok, Potensinya Besar
-
4 Bagian Rumah yang Sering Rusak dan Cara Memperbaikinya, Jaga Hunian Tetap Nyaman
-
Cara Ampuh Mengatasi Tembok Lembap dan Berjamur, Rumah Jadi Bersih Lagi!