Suara.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) baru-baru ini mencuri perhatian publik setelah sukses besar menerbitkan surat utang yang diberi nama Patriot Bond.
Menariknya, jumlah dana yang terkumpul sangat fantastis, mencapai Rp51,57 Triliun, melampaui target awal Rp50 triliun, dan uniknya, dana ini hanya berasal dari 46 pengusaha papan atas Indonesia.
Lalu, apa sebenarnya Patriot Bond ini, dan mengapa para konglomerat besar bersedia berinvestasi besar-besaran dengan imbal hasil yang sangat rendah?
Patriot Bond
Patriot Bond adalah instrumen surat utang yang secara khusus dirancang oleh BPI Danantara untuk memperkuat pembiayaan pembangunan nasional.
Nama "Patriot" sendiri menjadi simbol semangat kemandirian ekonomi bangsa, menandakan bahwa pembangunan kini didanai oleh kekuatan domestik.
Secara teknis, obligasi ini diterbitkan dalam dua seri (tranche), masing-masing ditargetkan Rp25 triliun, dengan tenor berbeda: satu berjangka waktu 5 tahun dan satu lagi 7 tahun.
Menariknya, kupon atau imbal hasil yang ditawarkan hanya 2% per tahun untuk kedua tenor tersebut. Angka ini tergolong sangat kecil, jauh di bawah imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) di tenor serupa yang biasanya di atas 5%.
Strategi Mengurangi Ketergantungan Utang Asing
Baca Juga: Hari Terakhir Kementerian BUMN, Dasco: Revisi UU BUMN Disahkan Kamis Besok
BPI Danantara menegaskan bahwa penerbitan Patriot Bond adalah strategi penting untuk mengurangi ketergantungan pemerintah terhadap pinjaman dari luar negeri.
Dana yang berhasil dihimpun ini akan dialokasikan untuk mendanai berbagai proyek strategis nasional (PSN), mulai dari pembangunan infrastruktur, proyek transisi energi, hingga penguatan ketahanan pangan.
Bagi masyarakat umum, manfaat Patriot Bond akan terasa secara tidak langsung (tidak langsung). Pendanaan proyek infrastruktur akan mempercepat konektivitas wilayah, sementara investasi energi terbarukan akan menciptakan lapangan kerja dan berpotensi mengurangi biaya impor energi.
Jadi, meskipun yang membeli adalah para taipan, efek jangka panjangnya ditujukan untuk kepentingan publik yang lebih luas.
Siapa Saja Konglomerat Pembeli Patriot Bond?
Keberhasilan luar biasa ini tidak lepas dari komitmen para pengusaha besar. Ada sekitar 46 konglomerat yang berpartisipasi, termasuk nama-nama besar seperti:
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Sah! Kementerian BUMN Berubah Jadi Badan Pengatur BUMN
-
Lowongan Kerja dan Gaji PT KAI Commuter Oktober 2025, Ada 8 Posisi Lulusan D3 dan S1
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Stok BBM Pertamina Gimana?
-
AI Jadi Kunci Efisiensi Bisnis, Produktivitas Perusahaan Bisa Naik 40 Persen
-
Uang Pensiun DPR Digugat, Berapa Nominal yang Diterima Pensiunan DPR per Bulan?
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Neraca Dagang Surplus Terus Selama 64 Bulan, Bank Indonesia : Ekonomi Indonesia Makin Kuat
-
Pergerakan IHSG Hari Ini: Pasar Diuji, Faktor-faktor Ini Mungkin Jadi Penentu
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram