-
OJK soroti disrupsi teknologi dan AI sebagai tantangan besar sektor keuangan.
-
Perubahan teknologi dinilai akan semakin cepat dan masif ke depan.
-
OJK ajak manfaatkan peluang teknologi untuk kemajuan ekonomi Indonesia
Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan tantangan pada industri keuangan saat ini.
Salah satunya adalah kecanggihan tekonologi informasi bisa mempengaruhi industri keuangan di dunia termasuk Indonesia.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, disrupsi teknologi digital ke depan akan sangat dipacu cepat oleh perkembangan Artificial Intelligence (AI) di satu sisi yang menciptakan perubahan beta geopolitik.
Hal ini akan berlangsung dan terakselerasikan semakin cepat yang menyimpulkan berbagai perubahan dan bahkan ketidakpastian yang semakin tinggi di sektor keuangan.
"Sebagaimana dua kekuatan faktor perubahan yang begitu luar biasa juga berinteraksi dan semakin mempengaruhi perkembangan global termasuk di dalamnya sektor biasa keuangan karena di dalam undang-undang itu bukan saja sudah diantisipasi dan diperkirakan akan ada perubahan yang luar biasa dalam teknologi informasi yang mempengaruhi sektor keuangan," katanya dalam seminar secara virtual, Senin (6/10/2025).
Menurut dia, perubahan teknologi yang dirasakan saat ini bisa dikatakan merupakan bagian awal dari suatu perubahan yang jauh lebih masif dan intensif lagi.
Ke depan dan mungkin akan terus berlanjut dengan kecepatan yang semakin tinggi dan basis dari perubahan itu digunakan pada sektor industri jasa keuangan.
"OJK untuk melakukan semestinya mungkin seoptimal-optimalnya kemampuan untuk menembangkan pengaturan, kebijakan, penawasan, dan pelindungan konsumen untuk seluruh industri jasa keuangan," bebernya.
Dia menambahkan perubahan yang terjadi saat ini bisa dimanfaatkan dengan baik sesuai kemampuan.
Baca Juga: Daftar Pinjol Ilegal Oktober 2025: Ini Cara Cek Izin Pinjaman di OJK
Hal itu bisa menjadi nilai tambah yang bagus untuk membangun peluang ekonomi Indonesia semakin maju.
"Dari perubahan tadi bukan hanya segi ancamannya, tantangannya, potensi distruksinya tapi justru peluang yang luar biasa besarnya yang akan kita bisa manfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan kemampuan yang ada di bangsa dan negara," jelasnya.
Berita Terkait
-
Rilis Aturan Baru, OJK Minta Bank Laporkan Keuangan Transparan
-
Kucuran Dana Rp 200 Triliun Berpotensi Bikin Kredit Macet, OJK: Tidak Ada yang Dikorbankan
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Dongkrak Kredit, OJK Rilis Aturan Pembiayaan UMKM
-
Dituduh Kartel Bunga Pindar, AFPI: Kami Ikuti Arahan OJK Demi Lindungi Konsumen!
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Berkomitmen pada Keberlanjutan, Brantas Abipraya Meraih Platinum Award CSRSDGESG 2025
-
Rupiah Dibuka Demam Lawan Dolar Pada Perdagangan Hari Ini, Sentuh Level Rp 16.591
-
IHSG Dibuka Menghijau, Tiga Saham Bank Ini Malah Berwarna Merah
-
PLTS Terapung di Waduk Saguling Mulai Dibangun, Bisa Suplai Listrik 50 Ribu Rumah
-
OPEC+ Ngotot Tambah Produksi 137 Ribu BPH, Pasar Panik!
-
Ekonom Sarankan Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik Lagi Demi Daya Beli
-
IHSG Dibuka Hijau, Investor Pantau Data Ekonomi Domestik Penting.
-
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Melompat ke Rekor Tertinggi Jadi Rp 2.250.000 per Gram
-
Gubernur Bank Indonesia : 94 Persen Bank Syariah Main di Pasar Uang
-
Siap Sambut QRIS di Arab Saudi 2026, Fintech RI Mulai Sediakan Dompet Digital