-
Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui mandatori campuran etanol sebesar 10% (E10) untuk BBM.
-
Etanol (E10) memberikan manfaat ganda, yakni meningkatkan angka oktan (RON) BBM dan dianggap netral karbon.
-
Meskipun mayoritas mobil modern kompatibel hingga E10 dan risiko korosi pada kadar rendah minimal.
Siklus serap-lepas CO yang cepat inilah yang membuatnya dianggap netral karbon, tidak menambah jumlah CO baru di atmosfer, berbeda dengan BBM fosil.
Mendukung Kemandirian Energi
Etanol diproduksi dari sumber daya pertanian domestik. Pemanfaatannya akan secara langsung mengurangi ketergantungan negara pada impor minyak mentah dan BBM.
5. Bantu Penyerapan Hasil Tani
Program bioetanol menciptakan permintaan yang stabil bagi produk pertanian lokal, seperti tebu dan singkong, yang pada akhirnya mendukung kesejahteraan petani dan pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia.
Fakta dan Tantangan Etanol (Kompatibilitas dan Risiko)
6. Mayoritas Mobil Sudah Kompatibel hingga E10
Buku panduan mobil-mobil yang dijual di Indonesia, seperti Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander, sudah mencantumkan izin penggunaan BBM campuran etanol dengan kandungan maksimal 10 persen (E10), asalkan angka oktan BBM tetap sesuai rekomendasi.
7. Kompatibilitas Mesin Hingga E20
Baca Juga: E10 Wajib 10 Persen: Kenapa Kebijakan Etanol Ini Dikhawatirkan?
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyatakan bahwa mobil-mobil yang beredar di Indonesia secara teknis sudah kompatibel dengan kandungan etanol hingga 20 persen (E20), meskipun saat ini pemerintah baru memandatori E10.
8. Potensi Konsumsi BBM Sedikit Lebih Boros
Secara teori, etanol memiliki kandungan energi per liter yang lebih rendah daripada bensin murni. Ini berpotensi membuat konsumsi BBM sedikit lebih boros. Namun, para ahli menyebut pada kadar E10, perbedaan ini hampir tidak terasa oleh pengguna.
9. Potensi Korosi pada Mobil Lama
Sifat alkohol dalam etanol dapat bersifat korosif. Pada kendaraan lama yang suku cadangnya (seperti segel karet atau selang) tidak dirancang untuk etanol, penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan risiko korosi atau kerusakan. Namun, risiko ini minimal pada kadar E10.
10. Tantangan Bahan Baku Domestik
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Rujukan BPJS Kesehatan Tidak Berjenjang Mulai 2026, Akses Faskes Jadi Lebih Mudah?
-
10 Aplikasi Saham di Indonesia, Mulai dari Fee Paling Murah dan Fitur Lengkap
-
Amartha Salurkan Modal Rp30 Triliun ke 3 Juta UMKM di Pelosok
-
Indonesia akan Ekspor Sarung Tangan Medis dengan Potensi Investasi Rp 200 Miliar
-
Permudah Kebutuhan Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Hadirkan Layanan Jemput Bola
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Rahasia George Santos Serap 10.000 Lapangan Kerja Hingga Diganjar Anugerah Penggerak Nusantara
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi