Bisnis / Makro
Selasa, 14 Oktober 2025 | 08:53 WIB
ARSIP - IHSG ditutup melemah 94,42 poin atau 1,21 persen ke posisi 7.736,07 pada penutupan perdagangan Senin (1/9/2025). [Antara]
Baca 10 detik
  • Bursa Asia terpukul di awal pekan akibat kekhawatiran perang dagang AS-China, mencerminkan kerugian Wall Street pada Jumat lalu.
  • Pasar global berbalik cerah setelah Presiden Donald Trump melunak soal ancaman tarif, memicu rally signifikan di Wall Street (Dow Jones melonjak 1,29%; Nasdaq 2,21%).
  • Investor kini menanti laporan keuangan Q3 bank-bank besar AS.

Suara.com - Pasar saham global menunjukkan kontras yang tajam di awal pekan perdagangan. Setelah mengalami tekanan signifikan akibat ancaman kebijakan dagang dari Amerika Serikat (AS), bursa saham Asia dibuka melemah tajam, sebelum sentimen pasar berbalik positif menyusul sinyal perdamaian dari Gedung Putih. 

Pada perdagangan awal pekan Senin (13/10), bursa saham di kawasan Asia Pasifik bergerak di zona merah.

Pelemahan ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap komentar keras Presiden AS Donald Trump pada akhir pekan sebelumnya mengenai potensi pengenaan tarif baru yang besar terhadap China.

Di antara indeks utama Asia, tekanan terlihat jelas. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,72%, ASX 200 Australia melemah 0,84%, Hang Seng Hong Kong anjlok 1,52%, dan Taiex Taiwan turun 1,39%.

Sementara itu, Straits Times Singapura turun 0,84% dan FTSE Malaysia melemah 0,44%.

Investor di kawasan Asia tampak berhati-hati dan memilih menunggu kejelasan terkait eskalasi perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut, yang pada Jumat lalu telah memicu aksi jual global, menghapus nilai pasar lebih dari US$2 triliun.

Wall Street Melesat Tajam Usai Trump Melunak

Namun, keadaan berbalik drastis di malam hari waktu Indonesia. Indeks-indeks saham utama Wall Street melonjak tajam pada perdagangan Senin (13/10) menyusul pernyataan Presiden Donald Trump yang melunak terkait kebijakan dagang terhadap China.

Pernyataan Trump di media sosial Truth Social pada Minggu (12/10) memberikan sinyal bahwa ia mungkin tidak akan melanjutkan ancaman untuk memberlakukan 'kenaikan besar tarif' terhadap China.

Baca Juga: IHSG Merah di Awal Sesi, Analis Prediksi Bearish di Tengah Ketegangan AS-China

Trump menulis, "Jangan khawatir soal China, semuanya akan baik-baik saja! Presiden Xi adalah orang yang sangat dihormati, hanya sedang mengalami momen sulit. Ia tidak ingin ekonominya terpuruk, begitu juga saya. Amerika ingin membantu China, bukan menyakitinya."

Pernyataan yang menenangkan pasar ini berhasil memulihkan sebagian besar kerugian besar pada akhir pekan lalu. Indeks utama AS ditutup menguat signifikan:

  • Dow Jones Industrial Average melonjak 1,29%.
  • S&P 500 naik 1,56%.
  • Nasdaq Composite melesat 2,21%.

Kenaikan ini dipimpin oleh saham-saham teknologi. Saham Broadcom memimpin rally dengan kenaikan hampir 10% setelah mengumumkan kemitraan resmi dengan OpenAI. Saham Oracle menguat lebih dari 5%, sementara Nvidia naik hampir 3%.

Fokus Pasar Selanjutnya: Musim Laporan Keuangan Q3

Pasar kini telah mengalihkan fokus dari kekhawatiran perang dagang menuju musim laporan keuangan Kuartal III (Q3) yang dimulai pekan ini.

Sejumlah bank besar AS dijadwalkan merilis kinerjanya pada Selasa dan Rabu, termasuk Citigroup, Goldman Sachs, Wells Fargo, JPMorgan Chase, Bank of America, dan Morgan Stanley. Kinerja sektor keuangan ini akan menjadi indikator penting bagi kesehatan ekonomi AS secara keseluruhan.

Load More