-
IHSG rontok 0,68 persen, dibayangi ketidakpastian perang dagang.
-
Perang dagang AS-China justru meningkat, menargetkan perusahaan pelayaran.
-
Pasar berharap stimulus pemerintah dorong daya beli masyarakat dan ekonomi.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rontok pada sesi pertama perdagangan Selasa, 14 Oktober 2025. IHSG turun sebesar 55 poin atau 0,68 persen ke level 8.171.
Pilarmas Investindo Sekuritas menilai, pelemahan IHSG ini karena pasar dibayangi arapan meredanya ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China.
Namun, nyatanya kedua negara justru meningkatkan perang dagang dengan mengenakan biaya pelabuhan baru kepada perusahaan pelayaran laut menargetkan kapal-kapal yang mengangkut barang.
"Sebelumnya pasar berharap meredanya ketegangan setelah Presiden AS Trump pada hari Minggu melunakkan retorikanya terhadap China dan mengisyaratkan keterbukaan terhadap kesepakatan dengan China, dua hari setelah mengancam tarif tambahan 100 persen atas impor dan kontrol ekspor China," tulis Pilarmas Investindo dalam risetnya.
"Namun kekhawatiran pasar masih berlanjut apakah kedua negara mencapai kesepakatan perdagangan yang berkelanjutan," lanjut Pilarmas Investindo.
Sementara, dari dalam negeri, pasar merespon kebijakan yang akan dilakukan oleh pemerintah dimana pemerintah akan memberikan stimulus tambahan dalam rangka mendorong daya beli masyarakat.
Rencana tersebut dikabarkan akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo pasca kembali dari kunjungan ke luar negeri. Di sisi lain kementerian keuanga akan mempertimbangkan memberikan dan membuka peluang untuk menyuntikan kembali likuditas ke bank Himbara.
"Pasar berharap stimulus dan likuditas ke bank yang diberikan oleh pemerintah dapat menjaga daya beli masyarakat dan juga ekspansi kredit sehingga ini akan menopang pertumbuhan ekonom dalam negeri. Tentunya ini memberikan katalis positif bagi pasar," tulis Pilarmas Investindo.
Pada sesi pertama hari ini, saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar MBTO, SOSS, MRAT, SOHO, GZCO. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar MOLI, JARR, UANG, CBRE, COCO.
Baca Juga: Pergerakan 4 Saham Ini Dipantau BEI Karena Terus Melonjak, Salah Satunya GIAA
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Dua Komisaris dan Satu Direksi Astra International (ASII) Tiba-tiba Mundur
-
BCA Syariah Dorong Pemberdayaan UMKM Lewat Semangat Keberagaman di Bali Mester
-
BRI Beri Cashback Main Padel Pakai BRImo, Cek Promonya di Jakarta Sampai Bali
-
Apa Itu Family Office yang Diusulkan Luhut Pandjaitan? Menkeu Purbaya Menolak Modali dengan APBN
-
Family Office Usulan Luhut Ditolak Menkeu, Apa Itu Gerbang Investasi Bebas Pajak Orang Super Kaya?
-
8 Fakta Family Office: Ide Luhut untuk Crazy Rich, Anggaran APBN Ditolak Purbaya
-
TPA Miliki Peran Strategis Bagi Pengembangan Digitalisasi Rumah Sakit, Admedika Berikan Penjelasan
-
Prabowo Kepergok Bisik-bisik dengan Donald Trump di KTT Perdamaian, Bahas Apa?
-
Awas Tertipu, Hanya Ada 214 Perdagaian yang Berizin OJK
-
Pemerintahan Prabowo Tengah 'Reset' Tata Kelola Sektor Tambang