Bisnis / Keuangan
Rabu, 22 Oktober 2025 | 09:23 WIB
Layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • IHSG sempat melemah lalu menguat 0,22 persen mencapai level 8.261.

  • Pasar kini wait and see menanti keputusan suku bunga BI.

  • Saham ASII, BBCA dan BBNI diborong asing senilai Rp1,41 triliun.

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik memerah pada awal sesi perdagangan, Selasa, 22 Oktober 2025. IHSG dibuka melemah ke level 8.235.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.07 WIB, pelemahan IHSG itu hanya sementara, karena langsung melonjal 0,22 persen ke level 8.261

Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 2,35 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 3,13 triliun, serta frekuensi sebanyak 232.700 kali.

Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 278 saham bergerak naik, sedangkan 230 saham mengalami penurunan, dan 448 saham tidak mengalami pergerakan.

Ilustrasi perdagangan sesi I IHSG hari ini [Ist/Antara]

Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, AALI, ABMM, ASII, BBNI, BESS, BMRI, DSSA, FITT, INKP, JSMR, PGJO, PTRO.

Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, AMMN, ANTM, ARCI, BNLI, DATA, ESMA, GGRM, HRTA, JARR, JSPT, KONI, MLPT

Proyeksi IHSG

IHSG diperkirakan akan mengalami koreksi wajar pada perdagangan hari ini, Rabu (22/10/2025), setelah pada sesi sebelumnya ditutup menguat tajam sebesar 1,84 persen.

Analis BNI Sekuritas menilai pelaku pasar cenderung wait and see menjelang pengumuman keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) sore ini pukul 14.30 WIB, dengan ekspektasi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Baca Juga: Lagi Naik Daun, Saham BBCA Diproyeksikan Harganya Bisa Tembus Segini

“IHSG berpotensi koreksi wajar hari ini, menunggu keputusan BI rate jam 14.30 nanti dengan ekspektasi cut rate 25 bps,” tulis Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, dalam risetnya.

Pada perdagangan Selasa (21/10), IHSG ditutup menguat 1,84 persen dengan nilai beli bersih asing (net buy) mencapai sekitar Rp 1,41 triliun.

Saham-saham yang paling banyak dikoleksi investor asing antara lain BBCA, TLKM, ADRO, BBRI, dan ASII. Secara teknikal, BNI Sekuritas memproyeksikan level support IHSG berada di kisaran 8.120–8.180, sementara resistance di rentang 8.250–8.300.

Dari pasar global, indeks-indeks Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Selasa (21/10). Dow Jones Industrial Average menguat 0,47 persen dan mencatat rekor all time high baik secara intraday maupun penutupan. Sementara itu, S&P 500 ditutup flat dan Nasdaq Composite turun 0,16 persen.

Kenaikan Dow Jones didorong oleh lonjakan saham Coca-Cola dan 3M yang masing-masing naik 4,1 persen dan 7,7 persen setelah melaporkan kinerja keuangan di atas ekspektasi. Saham General Motors juga melesat hampir 15 persen usai menaikkan proyeksi laba tahunan.

Dari bursa Asia, pasar saham kompak menguat mengikuti penguatan Wall Street. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,27 persen, Hang Seng Hong Kong menguat 0,65 persen, dan Shanghai Composite melonjak 1,36 persen.

Load More