- Presiden Prabowo mewajibkan menteri menggunakan mobil dinas Maung.
- Kebijakan ini mengingatkan pada teladan Menkeu Mar'ie Muhammad.
- Mar'ie Muhammad dikenal sederhana karena memakai mobil Kijang tuanya.
Setibanya di gerbang Istana Negara, laju mobilnya dihentikan oleh petugas keamanan.
Paspampres yang berjaga tidak mengenali bahwa penumpang di dalam mobil sederhana itu adalah seorang menteri keuangan.
Mereka mengira Mar'ie dan istrinya adalah tamu biasa yang salah masuk gerbang VVIP.
Namun, setelah Mar'ie dengan tenang menunjukkan identitasnya dan menjelaskan tujuannya, para petugas itu terkejut, buru-buru meminta maaf, dan mempersilakannya masuk.
Prinsip di Atas Gengsi
Kejadian tersebut bukanlah sebuah kebetulan atau pencitraan. Dalam autobiografinya yang berjudul Mr. Clean Marie Muhammad (2025), terungkap bahwa tindakan itu berakar dari prinsip hidup yang ia pegang teguh. Baginya, fasilitas negara memiliki batasan yang jelas.
"Mobil dinas harus dipakai saat urusan pekerjaan, bukan ketika ada urusan pribadi," ujarnya suatu ketika.
Filosofi ini juga tercermin dalam gaya hidupnya sehari-hari.
Menurut penuturan putranya, Mar'ie adalah sosok yang tidak suka mengganti barang selama masih berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Data BI Patahkan Tudingan Purbaya soal Dana Nganggur Rp1,4 T, KDM: Jangan Ada Lagi Pernyataan Keliru
Baginya, efisiensi jauh lebih penting daripada gengsi yang melekat pada sebuah jabatan.
"Semisal soal mobil, berharga Rp 100 juta dengan Rp 500 juta sama saja kan? Sama seperti jam tangan atau sepatu. Kalau belum rusak, ya tetap dipakai," kata anak Mar'ie.
Kesederhanaan Mar'ie terbukti berbanding lurus dengan kinerjanya yang cemerlang.
Saat menjabat sebagai Dirjen Pajak, ia berhasil melipatgandakan target penerimaan negara dari Rp9 triliun menjadi Rp19 triliun.
Sebagai Menteri Keuangan, kebijakan fiskalnya yang hati-hati dan cermat dinilai berhasil menjaga stabilitas anggaran dan menunda dampak krisis ekonomi.
Atas prestasinya, majalah Asiamoney menobatkannya sebagai Menteri Keuangan Terbaik Asia pada 1995.
Tag
Berita Terkait
-
Data BI Patahkan Tudingan Purbaya soal Dana Nganggur Rp1,4 T, KDM: Jangan Ada Lagi Pernyataan Keliru
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
Idrus Marham: Pemerintahan Prabowo Lakukan Penataan Mendasar, Golkar Terdepan Mendukung
-
Prabowo Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah, Diisi Airlangga hingga Purbaya
-
Ribut-ribut Dana Pemda Ngendon di Bank, Mantu Jokowi Hingga KDM Tunjuk Menkeu Purbaya
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Nelayan Pandeglang dan Cirebon Akui Surkom Permudah Akses BBM Subsidi
-
Harga Emas Antam Buat Investor Panas Dingin
-
Harga Emas Galeri 24 Hari Ini: Turun Jauh Dibandingkan Kemarin, Jadi Rp 2,4 Jutaan
-
Rupiah Dibuka Keok Lawan Dolar AS, Sudah Sentuh Level Rp 16.638
-
Genjot Ekonomi Inklusif, BPD Bisa Jadi Motor Pengentasan Kemiskinan
-
Harga Emas Antam Tergelincir Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.321.000 per Gram
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Ini Deretan Saham yang Menghijau
-
BI Buka Ruang Turunkan Suku Bunga, Ini Alasannya
-
Pelototi Pedagang, Pemerintah Dirikan Satgas Pengendalian Harga Beras
-
Tak Hanya Kebijakan Sesaat, Kalangan Industri Butuh Kepastian Pemerintah Soal IHT