-
Trend Asia menilai proyek PSEL perlu dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan masalah lingkungan baru.
-
Proyek Waste to Energy bukan termasuk energi terbarukan dan berpotensi menghasilkan polusi berbahaya seperti dioksin.
-
Pelibatan masyarakat dan pengawasan ketat terhadap teknologi serta AMDAL menjadi kunci keberhasilan proyek PSEL
Suara.com - Trend Asia mengingatkan agar pembangunan proyek Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) atau Waste to Energy dilakukan penuh dengan kehati-hatian.
Sebab, jika dilakukan secara gegabah dapat menimbulkan masalah baru, khususnya bagi lingkungan.
"Perlu disampaikan bahwa perlu berhati-hati karena tentu itu tidak akan menyelesaikan masalah sampah-sampah," kata pengkampanye energi Trend Asia, Novita Indri Pratiwi saat ditemui Suara.com di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Selasa (4/1/2025).
Trend Asia memandang bahwa Waste to Energy bukan termasuk energi terbarukan, melainkan masuk dalam kategori energi baru.
"Karena dia menggunakan teknologi sehingga menghasilkan listrik. Kalau tidak ada bantuan teknologi dia bisa jadi sumber terbarukan nggak? (Enggak), karena dia kan dari sisa konsumsi," kata Novita.
Selain itu, pengelolaan sampah menjadi energi juga berpotensi menimbulkan polusi dari proses pembakaran, khususnya sampah plastik.
"Kalau kita bakar sampah plastik salah satu emisi yang dilepas itu namanya dioksin. Nah, dioksin ini kan menjadi salah satu zat yang cukup berbahaya buat kesehatan," jelas Novita.
Untuk itu, menurutnya perlu dipertanyakan seperti apa teknologi yang akan digunakan dalam proyek PSEL.
"Apakah dari dalam negeri, dari luar negeri, dari China, dari mana?" ujar Novita.
Baca Juga: Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
Selain itu, filter yang digunakan dalam proses pelepasan polutan dari hasil pembakaran juga perlu dipertanyakan.
Hal itu merujuk pada persoalan asap yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)---yang meski diklaim tidak berbahaya, tapi dalam banyak kasus tetap berdampak terhadap masyarakat sekitar.
"Karenanya, aspek kehati-hatian perlu harus kita pertanyakan, AMDAL-nya juga perlu harus kita pantau," ujarnya.
Tak kalah penting, pelibatan masyarakat dalam proses pembangunannya.
Masyarakat wajib dilibatkan guna mengantisipasi dampak lingkungannya.
Ditegaskannya, jangan sampai keberadaan PSEL justru menjadi masalah baru seperti yang terjadi pada PLTU.
Berita Terkait
-
CIO Danantara Pandu Sjahrir Bantah Emiten TOBA Ikut Tender Proyek Waste-to-Energy
-
Perpres Sampah jadi Energi Diterbitkan, Bahlil Ajak Danantara Koordinasi
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Danantara Klaim 120 Perusahaan Berminat Ikut Proyek Waste to Energy, Diluncurkan Akhir 2025
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah