-
Wall Street bervariasi (Dow Jones dan S&P 500 naik, Nasdaq turun 0,21%) karena kekhawatiran atas valuasi saham AI
-
Pelemahan di bursa teknologi global dan Asia disebabkan saham AI.
-
IHSG ditutup menguat 0,69% dengan net buy asing Rp876 Miliar dan diprediksi melanjutkan kenaikan.
Suara.com - Perdagangan pasar modal global pada akhir pekan lalu, Jumat (7/11/2025), menunjukkan pola yang bervariasi.
Bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup dengan pergerakan tipis, sementara mayoritas bursa Asia dilanda pelemahan signifikan, dipimpin oleh kekhawatiran yang sama: valuasi saham terkait Kecerdasan Buatan (AI).
Indeks Wall Street ditutup bervariasi pada akhir pekan. Dow Jones Industrial Average berhasil naik tipis 0,16%, diikuti oleh S&P 500 yang menguat 0,13%. Namun, indeks padat teknologi Nasdaq Composite justru melemah 0,21%.
Pelemahan yang dialami Nasdaq menggarisbawahi kekhawatiran pasar yang meningkat tajam terhadap valuasi saham momentum terkait AI yang dinilai terlalu tinggi.
Selain isu AI, sentimen pasar juga tertekan oleh kondisi politik domestik AS.
Survei awal Sentimen Konsumen Universitas Michigan bulan November menunjukkan penurunan tajam sebesar 29,9% sejak November 2024, ketika Presiden AS Donald Trump terpilih untuk masa jabatan kedua.
Di sisi lain, di bidang perdagangan, Beijing mulai memperkenalkan program lisensi baru untuk logam tanah jarang yang dapat mempercepat pengiriman, meski langkah ini kemungkinan gagal memenuhi harapan Washington untuk pencabutan penuh pembatasan ekspor.
Sentimen negatif dari saham teknologi AS menjalar ke Asia. Mayoritas bursa Asia ditutup melemah pada perdagangan Jumat pekan lalu, dengan pasar saham Korea Selatan mencatat pelemahan tertinggi di kawasan tersebut.
- Korea Selatan: Indeks Kospi merosot 1,81% dan Kosdaq menurun 2,38%.
- Jepang: Indeks Nikkei 225 turun 1,19% dan Topix turun 0,44%.
- Hong Kong & Taiwan: Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,92%, dan Taiex Taiwan turun 0,89%.
- Australia: Indeks ASX 200 Australia melemah 0,66%.
Saham-saham terkait AI dan teknologi menjadi penekan utama, termasuk saham SoftBank yang anjlok hampir 7%, Advantest (produsen peralatan pengujian semikonduktor) turun lebih dari 5%, Renesas Electronics (produsen chip) turun 4%, dan Tokyo Electron (produsen peralatan produksi chip) turun 1,35%.
Baca Juga: IHSG Melesat ke Level Tertinggi Selama Perdagangan Sepekan Ini
Di tengah pelemahan tersebut, hanya bursa di Asia Tenggara yang menunjukkan penguatan: FTSE Straits Times menguat 0,16% dan FTSE Malay KLCI naik tipis 0,01%.
China surplus perdagangan tercatat sebesar US$90,07 miliar pada Oktober, lebih rendah dari ekspektasi ($95,6 miliar) dan lebih rendah dari tahun sebelumnya ($95,72 miliar).
Hal ini menandai surplus perdagangan terkecil sejak Februari, disebabkan oleh ekspor yang turun secara tak terduga (turun 1,1% YoY, melampaui perkiraan kenaikan 3%).
IHSG Diproyeksi Lanjut Menguat Hari Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melawan tren Asia pada penutupan pekan lalu, ditutup naik signifikan 0,69%, disertai dengan net buy asing sekitar Rp876 miliar.
Lima saham yang paling banyak dibeli investor asing adalah BBCA, BREN, BBNI, ASII, dan BMRI.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Program MBG: Bukan Pemicu Inflasi, Justru Jadi Mesin Ekonomi Rakyat
-
Pertamina Bawa Pulang Minyak Mentah Hasil Ngebor di Aljazair
-
OJK Beberkan Update Kasus Gagal Bayar P2P Akseleran
-
Relokasi Rampung, PLTG Tanjung Selor Berkapasitas 20 Mw Mulai Beroperasi
-
Pusing! Pedagang Lapor Harga Pangan Melonjak di Nataru, Cabai Rawit Tembus Rp 80.000/Kg
-
Support Pembiayaan, BSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis
-
Apresiasi Ferry Irwandi, IKAPPI Usul Skema Distribusi Masif untuk Tekan Harga Pangan
-
Awas! Ada 4 Bakteri Berbahaya di Bawang Bombai Ilegal
-
Danantara Guyur Pinjaman Rp 2 Triliun ke BTN, Buat Apa?
-
Maknai Natal 2025, BRI Peduli Wujudkan Kepedulian Melalui Penyaluran Puluhan Ribu Paket Sembako