-
Harga emas Antam dan buyback naik Rp8.000 per gram hari ini.
-
Harga emas dunia menguat dipicu melemahnya data ketenagakerjaan Amerika Serikat.
-
Penguatan harga emas dunia bisa tertahan selesainya kebuntuan anggaran Amerika.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Senin, 10 November 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.307.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas antam itu terus-terusan melonjak sebesar Rp 8.000 dibandingkan hari Minggu, 9 November 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.172.000 per gram.
Harga buyback itu juga lompat tinggi sebesar Rp 8.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Minggu kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.203.500
- Emas 1 Gram Rp 2.307.000
- Emas 2 gram Rp 4.554.000
- Emas 3 gram Rp 6.806.000
- Emas 5 gram Rp 11.310.000
- Emas 10 gram Rp 22.565.000
- Emas 25 gram Rp 56.287.000
- Emas 50 gram Rp 112.495.000
- Emas 100 gram Rp 224.912.000
- Emas 250 gram Rp 562.015.000
- Emas 500 gram Rp 1.123.820.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.247.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Mulai Tren Naik
Harga emas duniak embali diperdagangkan di wilayah positif pada awal sesi Asia, Senin (10/11/2025), dengan bergerak di kisaran USD 4.050 per troy ounce.
Logam mulia ini menguat tipis seiring melemahnya data ketenagakerjaan AS yang meningkatkan ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve).
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Stabil: Galeri 24 dan UBS Kompak, Emas Antam Jadi Sorotan
Dikutip dari FXStreet, laporan ketenagakerjaan terbaru menunjukkan sinyal pelemahan di pasar tenaga kerja AS. Data Challenger Job Cuts memperlihatkan lonjakan PHK lebih dari 150.000 posisi pada Oktober, mencatatkan pemangkasan terbesar untuk bulan yang sama dalam lebih dari dua dekade.
Kondisi tersebut mendorong pelaku pasar meningkatkan taruhan terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed. Berdasarkan alat pemantau CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember kini mencapai sekitar 66 persen.
Suku bunga yang lebih rendah biasanya membuat biaya peluang memegang emas menurun, sehingga meningkatkan daya tarik logam mulia tersebut yang tidak menawarkan imbal hasil.
Selain itu, melemahnya sentimen konsumen AS turut memperkuat permintaan terhadap aset lindung nilai. Universitas Michigan melaporkan Indeks Sentimen Konsumen turun ke level 50,3 pada November, terendah sejak Juni 2022, dari posisi 53,6 di bulan sebelumnya dan di bawah ekspektasi 53,2.
Namun, penguatan emas berpotensi tertahan oleh kabar terbaru dari Washington. Bloomberg melaporkan bahwa kebuntuan anggaran pemerintah AS yang memecahkan rekor tampaknya segera berakhir, setelah sejumlah senator Demokrat moderat menyetujui kesepakatan untuk membuka kembali pemerintahan dan mendanai beberapa lembaga hingga tahun depan.
Jika penutupan pemerintah benar-benar berakhir, minat terhadap aset safe haven seperti emas bisa menurun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Apresiasi Ferry Irwandi, IKAPPI Usul Skema Distribusi Masif untuk Tekan Harga Pangan
-
Awas! Ada 4 Bakteri Berbahaya di Bawang Bombai Ilegal
-
Danantara Guyur Pinjaman Rp 2 Triliun ke BTN, Buat Apa?
-
Maknai Natal 2025, BRI Peduli Wujudkan Kepedulian Melalui Penyaluran Puluhan Ribu Paket Sembako
-
Transformasi Makin Cepat, Potensi Ekonomi Digital Bisa Tembus 360 Miliar Dolar AS
-
Pemerintah Bangun Pabrik Pupuk NPK Nitrat Pertama, Bisa Bikin Petani Bisa Hemat?
-
Kementerian ESDM Tambah Stok LPG di Sumut: Persentase Ketersedian Tembus 108 Persen
-
Simas Insurtech Bayar Klaim Asuransi Kendaraan Rp 1,3 Miliar ke Korban Banjir Sumatera
-
ESDM Ungkap Stok BBM di Sumbar Makin Meningkat, Tapi Akui Distribusi Masih Mandek
-
Total 117.301 Rekening Ditutup Imbas Penipuan, Nilai Kerugian Tembus Rp8,2 Triliun