-
Pemerintah mempertimbangkan menaikkan DMO karena produksi batubara nasional akan diturunkan pada 2026.
-
Kenaikan DMO ditujukan untuk memenuhi kebutuhan domestik seperti PLN, semen, dan pupuk.
-
Besaran DMO belum diputuskan dan masih dihitung apakah 25% cukup atau perlu dinaikkan
Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan penjelasan soal rencana kenaikan volume Domestic Market Obligation (DMO) di atas 25 persen.
Bahlil menyebut, keputusan itu berkaitan dengan rencana penurunan produksi batubara nasional pada 2026.
Sebagai catatan, DMO atau Kewajiban Pasar Domestik merupakan kewajiban produsen untuk mengalokasikan dan menjual sebagian tertentu dari total produksinya, ke pasar domestik sebelum diizinkan untuk mengekspor.
Saat ini besaran DMO yang diberlakukan 25 persen dari hasil produksi.
Merujuk pada rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) 2025, tercantum produksi batubara nasional sebesar 900 juta ton.
Jumlah produksi itu, menurut Bahlil, mempengaruhi supply and demand.
"Akibatnya apa? Supply and demand-nya tidak seimbang. Kebutuhan batubara dunia itu cuma 1,3 miliar ton. Kita bisa menyuplai sampai 600 juta ton, hampir 50 persen. Akhirnya sekarang harga batu bara lagi turun jauh,” beber Bahlil kepada wartawan di Kementerian ESDM, Jakarta pada Jumat (14/11/2025).
Sejalan dengan penurunan produksi itu, maka muncul rencana untuk meningkatkan volume DMO.
Nantinya, hasil DMO itu akan dialokasikan ke sektor yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat seperti PLN, industri semen hingga pupuk.
Baca Juga: Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
"Karena kita mengevaluasi RKAB, maka DMO yang 25 persen itu kemungkinan besar kita akan dorong. Kalau kita hitung kebutuhan nasional untuk memenuhi semen PLN dan pupuk itu cukup 20 persen, ya, enggak ada masalah. Tapi kalau kita masih kurang, kita akan naikkan volume DMO. Itu maksudnya," kata Bahlil.
Namun demikian, kebijakan kenaikan volume DMO itu masih dalam pembahasan, termasuk angka pasti besaran yang akan ditetapkan.
"Ini kami lagi meng-exercise. Karena volume RKAB-nya itu produksinya kita akan turunkan. Kalau itu kemudian cukup dengan 25 persen, ya cukup, kami enggak naikkan. Tapi kalau enggak cukup kami naikkan, berpotensi kami naikkan DMO-nya," ujar Bahlil.
Berita Terkait
-
Belum Ada Kata Sepakat, Shell Indonesia Mau Temui Pemerintah Lagi Bahas Stok BBM
-
ESDM: Meski Sudah Diuji BBM Bobibos Belum Tersertifikasi
-
Menteri Bahlil Kebut 18 Proyek Hilirisasi Energi, Target 2026 Jalan
-
Dapat Tax Holiday, Bahlil Pastikan PT Lotte Chemical Indonesia Perluas Pabrik di Cilegon
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Rasio Wirausaha RI Cuma 3,47 Persen, Jauh Ketinggalan dari Singapura dan Malaysia!
-
Apakah Deposito Harus Bayar Tiap Bulan? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih