- Harga Bitcoin diperdagangkan sekitar US$95.000, kini berada di titik penentuan.
- Dominasi Bitcoin menurun menjadi 59,37% dan Stochastic RSI menunjukkan crossover bearish.
- Metrik fundamental MVRV Z-Score turun ke terendah 14 bulan, menandakan Bitcoin berada di wilayah undervalued historis.
Suara.com - Harga Bitcoin (BTC) saat ini diperdagangkan di sekitar US$95.000, sebuah level psikologis yang krusial.
Penurunan harga yang stabil belakangan ini telah menghapus keuntungan yang dikumpulkan sebelumnya, memaksa raja aset kripto ini berada di titik penentuan.
Pasar kini berada dalam kondisi menunggu langkah tegas dari investor besar untuk memutuskan apakah BTC akan mampu memulihkan diri atau justru melanjutkan tren penurunannya dalam beberapa hari ke depan.
Kondisi pasar saat ini ditandai oleh melemahnya dominasi Bitcoin di pasar kripto global.
Dalam beberapa pekan terakhir, dominasi BTC terus menurun, menciptakan apa yang disebut sebagai divergensi bearish yang jelas, terutama terlihat pada indikator Stochastic RSI.
- Penurunan Dominasi: Dominasi Bitcoin saat ini tercatat di angka 59,37%, turun signifikan dari level 65,71% yang dicapai pada bulan Juni.
- Crossover Bearish: Bersamaan dengan penurunan dominasi, indikator Stochastic RSI mencatat adanya crossover bearish, di mana garis D bergerak di atas garis K. Secara teknis, ini mengindikasikan adanya pergeseran kekuatan pasar yang menguntungkan tekanan jual.
Divergensi ini, ditambah dengan kondisi Relative Strength Index (RSI) yang sebelumnya sempat memasuki wilayah overbought (jenuh beli), secara kolektif menunjukkan melemahnya momentum bullish (penguatan harga).
Secara historis, kondisi teknikal seperti ini sering kali mendahului adanya koreksi harga signifikan atau pembalikan tren.
Dengan momentum yang melemah, ketidakpastian di kalangan trader meningkat mengenai kemampuan Bitcoin untuk mempertahankan level harganya saat ini.
Meskipun indikator momentum jangka pendek terlihat negatif, metrik fundamental jangka panjang memberikan sinyal yang berbeda, mengarah pada potensi pembalikan.
Baca Juga: Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
Metrik MVRV Z-Score Bitcoin telah turun hingga mencapai titik terendah dalam 14 bulan terakhir.
MVRV Z-Score adalah metode yang digunakan untuk menilai apakah Bitcoin sedang diperdagangkan di atas atau di bawah nilai wajarnya (fair value) berdasarkan norma historis.
Penurunan ke titik terendah 14 bulan menunjukkan bahwa BTC saat ini berada di wilayah undervalued (di bawah nilai wajar).
Secara historis, kondisi undervalued sering menandai dimulainya fase akumulasi besar. Ketika MVRV Z-Score mencapai titik rendah serupa, investor jangka panjang biasanya mulai mengakumulasi aset secara besar-besaran, yang pada akhirnya akan mendukung pemulihan harga karena permintaan baru mulai masuk ke pasar.
Jika akumulasi ini meningkat di level harga saat ini, Bitcoin berpotensi mendapatkan momentum yang diperlukan untuk menstabilkan dan membalikkan tren penurunannya.
Dikutip via Pintu, Bitcoin saat ini diperdagangkan di US$95.040, berada di ambang level psikologis krusial. Penurunan harga menjadi semakin intensif setelah BTC menembus pola teknikal head and shoulders pada pekan lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Penjualan Retail Semen SMGR Melejit di Oktober 2025, Bali Jadi Pendorong Pertumbuhan
-
Menkeu Purbaya Heran Lomba Lari Berbayar: Boleh lah!
-
IHSG Terus Melonjak Hingga Akhir Perdagangan Senin, Tembus Level 8.416
-
Pertamina Proyeksikan Laba Rp 54 T di 2025, Kontribusi ke Negara Tembus Rp 262 T
-
Menko Airlangga Rayu AS dengan Tawaran Jual Beli Energi Senilai USD19,5 Miliar
-
Industri Kreatif Indonesia Miliki Potensi Besar, Jakarta IP Market 2025 Siap Digelar
-
Kemenkeu Rekrut 4.350 CPNS Setiap Tahun Hingga 2029, Total 19.500 Pegawai Baru
-
TPIA Kucurkan Rp12,53 Triliun untuk Akusisi SPBU ExxonMobil
-
Pengusaha Biro Umrah dan Haji Ramai-ramai Dipanggil KPK Hari Ini, Ada Apa?
-
CPNS Kemenkeu 2026 Tidak Dibuka untuk Sarjana Non-kedinasan: Hanya Lulusan SMA