Bisnis / Energi
Jum'at, 28 November 2025 | 12:48 WIB
Harga minyak Asia stabil pada 28/11/2025, karena investor menanti hasil negosiasi damai Ukraina-Rusia oleh AS. [Shutterstock]
Baca 10 detik
  • Harga minyak Asia stabil pada 28/11/2025, investor menanti hasil negosiasi damai Ukraina-Rusia oleh AS.
  • Minyak Brent USD 63,35 dan WTI naik 0,6% jadi USD 59,02, didukung prospek pemangkasan suku bunga The Fed.
  • Pasar juga fokus menunggu pertemuan OPEC yang diperkirakan tidak akan meningkatkan produksi minyak mentah global.

Suara.com - Harga minyak dunia di pasar Asia stabil pada perdagangan Jumat (28/11/2025). Dilaporkan para investor masih menanti kemajuan proses negosiasi damai Ukraina dan Rusia yang dimediasi Amerika Serikat (AS). Selain itu pasar juga menunggu pertemuan penting Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mengukur prospek pasokan di awal tahun 2026.

Mengutip dari Investing.com, harga minyak mentah Brent berjangka tercatat berada di angka USD 63,35 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berjangka mengalami kenaikan sebesar 0,6 persen menjadi USD 59,02 per barel.

Tercatat, kedua kontrak tersebut diperkirakan naik lebih dari 1 persen dalam seminggu, dibantu oleh meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga Federal Reserve bulan depan.

Di tengah situasi ini, pasar menantikan perdamaian antara Rusia-Ukraina yang sedang diupayakan AS. Dilaporkan, AS telah mendorong Ukraina untuk menyusun kerangka kerja yang sebelumnya direvisi guna mengakhiri perang melalui negosiasi dan menyerahkan sebagian wilayahnya untuk Rusia.

Setiap kemajuan yang kredibel dalam upaya damai itu disebut akan berdampak terhadap harga minyak dunia. Karena diyakini dapat meredakan hambatan terkait sanksi terhadap ekspor minyak Rusia seiring waktu, sehingga menghapus sebagian risiko geopolitik yang berpengaruh pada harga minyak mentah.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kerangka perdamaian yang disusun AS-Ukraina bisa menjadi dasar perjanjian pada masa depan. Meskipun, belum ada rancangan akhir yang disetujuinya, dan menegaskan Rusia tidak akan menawarkan konsesi besar.

Untuk itu pada pekan depan, utusan khusus AS Steve Witkoff bersama pejabat senior lainnya akan mendatangi Moskow. Kunjungi diyakini dapat mengurangi risiko pasokan yang dirasakan, meskipun banyak yang meragukan adanya terobosan dalam waktu dekat.

Di sisi lain, di tengah situasi geopolitik yang belum pasti, perhatian pasar beralih ke pertemuan OPEC yang dijadwalkan digelar pada pekan ini. Dalam pertemuan itu diperkirakan negara-negara produsen minyak akan menghindari peningkatan produksi.

Para delegasi dilaporkan telah memberi isyarat kemungkinan mereka malah berfokus pada penerapan mekanisme peninjauan kapasitas yang telah direncanakan sejak lama karena mencoba menyeimbangkan meningkatnya pasokan non-OPEC dengan permintaan global yang masih tidak merata.

Baca Juga: Harga Minyak Anjlok Dipicu Pembukaan Pemuatan Rusia

"Prospek fundamentalnya masih cukup mirip dengan pertemuan terakhir grup tersebut," ujar analis ING dalam sebuah catatan.

Load More