- Rupiah ditutup melemah 0,15 pesen pada Kamis, 4 Desember 2025, mencapai level Rp 16.653 per dolar Amerika Serikat.
- Pelemahan rupiah diindikasikan oleh intervensi Bank Indonesia serta antisipasi data cadangan devisa dan inflasi AS.
- Investor juga khawatir terhadap prospek pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia dalam jangka waktu pendek mendatang.
Suara.com - Nilai tukar rupiah terus melanjutkan pelemahan pada penutupan, Kamis 4 Desember 2025. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar Kamis (4/12/2025) ditutup di level Rp 16.653 dolar Amerika Serikat (AS).
Alhasil, rupiah melemah 0,15 persen dibanding penutupan pada Rabu yang berada di level Rp 16.628 per dolar AS.
Sedangkan, kurs rupiah berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia di level Rp 16.646.
Beberapa mayoritas mata uang juga mengalami fluktuatif pada hari ini. Salah satunya, baht Thailand melemah 0,44 persen. Diikuti dolar Singapura melemah 0,16 persen.
Lalu ada won Korea yang melemah 0,35 persen. Disusul Peso Filipina melemah 0,19 persen. Diikuti oleh yen Jepang merosot 0,14 persen.
Sementara, beberapa mata uang asia lainnya menguat seperti yuan China menguat 0,07 persen, ringgit Malaysia menguat 0,25 persen. Disusul dolar Taiwan yang menguat 0,03 persen. Sedangkan, dolar Hong Kong menguat stagnan terhadap dolar AS.
Penyebab Rupiah Meloyo
Dalam hal ini, analisis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah dikarenakan kebijakan Bank Indonesia yang terus melakukan intervensi. Hal ini membuat cadangan devisa Indonesia bisa terkikis.
"Rupiah melemah terhadap dolar AS oleh antisipasi investor pada data cadangan devisa Indonesia besok yang dikuatirkan terdampak intervensi BI," katanya saat dihubungi Suara.com.
Baca Juga: Rupiah Melemah Tipis Terhadap Dolar AS, Investor Khawatir Cadangan Devisa Indonesia
Lalu, pelemahan rupiah juga diindikasi adanya laporan data penting inflasi PCE Amerika Serikat pada besok malem. Selain itu rencana Bank Indonesia yang memangkas suku bunga membuat investor jadi khawatir dan berdampak pada sentimen rupiah.
"Untuk jangka pendek, rupiah masih tertekan oleh prospek pemangkasan suku bunga BI, walau mungkin bisa diimbangi oleh prospek yang sama pada the Fed dan intervensi, rupiah diperkirakan akan tertahan dalam rentan sekarang ini untuk beberapa waktu ke depan," pungkasnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan pandangan dan analisis pasar yang ditujukan sebagai informasi umum, bukan saran atau rekomendasi investasi. Keputusan investasi tetap berada di tangan pembaca, dan setiap risiko investasi menjadi tanggung jawab pribadi. Investor disarankan untuk melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
Terkini
-
Kunjungi Korban Banjir Sumatera, Bahlil Janji Cabut Izin Tambang Nakal
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
Purbaya Sebut Revisi UU P2SK Perkuat Koordinasi Fiskal dan Moneter, Peran BI Makin Luas
-
Pelonggaran Moneter: BI Rate Turun, Inflasi 2026 Diprediksi Berkisar 2,94 Persen
-
Menkeu Purbaya Ingin Kelapa Sawit Tetap Jadi Tulang Punggung Industri Indonesia
-
OJK Keluarkan Aturan Baru Soal Aset Kripto, Intip Poin-poinnya
-
Harga Cabai Rawit Merah Terus Melonjak, Tembus Rp 60.000 per Kg
-
Empower Academy Raih Penghargaan ICS Awards 2025 untuk Program Pemberdayaan Komunitas
-
IHSG Menguat di Sesi I Hari Ini: DSSA Jadi Penopang, Saham-saham Big Caps Keok
-
Akses Darat Terputus, BBM Disalurkan via Udara ke Bener Meriah dan Aceh Tengah