- Tambang emas Martabe (PTAR) di Tapanuli Selatan menghentikan operasi sementara untuk membantu korban banjir.
- Kementerian ESDM memantau udara dan menyatakan banjir bukan disebabkan sungai dekat lokasi tambang tersebut.
- PTAR membantah menjadi pemicu bencana, merujuk perbedaan Daerah Aliran Sungai operasi dan lokasi banjir.
Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut tambang emas Martabe yang dikelola PT Agincourt Resources (PTAR) yang berada di kawasan hutan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara menghentikan operasi sementara.
Juru bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, menyebut perusahaan tambang emas itu fokus membantu masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor di Desa Garoga, Batang Toru.
"Sejauh ini mereka stop beraktivitas mereka di fokuskan untuk membantu masyarakat," kata Anggia di Kementerian ESDM, Jakarta dikutip pada Sabtu (6/12/2025).
Anggia belum merinci sampaikan kapan perusahaan itu tidak beroperasi. Disebutnya PTAR mendapatkan penugasan untuk membantu para korban terdampak bencana di Tapanuli Selatan dan sekitarnya.
"Jadi mereka full team untuk membantu distribusi bantuan, terutama ya makanan, pakaian untuk keluarga yang di sana. Karena posko bantuan terbatas di sana," kata Anggia.
Sementara terkait dengan isu yang menyebut pertambangan Martabe menjadi salah satu pemicu terjadi banjir bandang, Kementerian ESDM telah melakukan pemantauan dari udara guna memastikannya.
Dari pemantauan itu ditemukan bahwa banjir yang terjadi bukan berasal dari sungai yang di dekat pertambangan Martabe, melainkan, kata Anggia, di sungai yang berada di perbatasan Tapanuli Selatan, dengan Tapanuli Tengah.
"Fakta yang ketika kami lihat dari atas, di Martabe itu memang bukaan lahan ketika eksploitasi kan memang masih berlangsung. Tapi banjir yang terjadi itu bukan di sungai ini (dekat pertambangan), tapi di sungai Garoga yang di perbatasan Tapsel dengan Tapteng. Di situl-ah yang terjadi," jelasnya.
Sebelumnya, PTAR telah mengklarifikasi soal aktivitas eksplorasinya yang disebut menjadi pemicu banjir longsor. Mereka membantah menjadi pemicu terjadinya bencana.
Baca Juga: 23 Perizinan Tambang di Aceh-Sumbar, ESDM: Diterbitkan Pemerintah Daerah!
Merujuk laman resminya, PTAR menyebutkan banjir bandang di Desa Garoga, Tapanuli Selatan berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Garoga/Aek Ngadol, yang berbeda dan tidak terhubung dengan DAS Aek Pahu, tempat PTAR beroperasi.
"Pemantauan kami juga tidak menemukan material kayu di DAS Aek Pahu yang dapat dikaitkan dengan temuan di wilayah banjir. PTAR mendukung penuh kajian komprehensif yang dilakukan pemerintah atas seluruh faktor penyebab bencana ini dan siap bekerja sama secara transparan," tulis PTAR sebagaimana dikutip Suara.com.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Listrik di Sumbar Pulih 100 Persen Pascabencana: PLN Pasang 619 Tiang dan Sambungkan 30 Km Kabel!
-
23 Perizinan Tambang di Aceh-Sumbar, ESDM: Diterbitkan Pemerintah Daerah!
-
Bencana Sumatera Jadi Pertimbangan ESDM Terapkan Mandatori B50 di 2026
-
Wujudkan Kepedulian Sosial, BRI Salurkan Bantuan bagi Warga Bandung dalam Program BRI Menanam
-
Pelindo Gelar Live ISPS Code di Celukan Bawang untuk Antisipasi Narkoba hingga Cyber Attack
-
Mentan Amran Lepas 207 Truk Logistik ke Sumatra, Angkut Migor, Susu Hingga Beras
-
Pertamina: Operasional SPBU Bertahap Mulai Normal Pascabencana di Sumatera
-
Kriteria yang Tidak Layak Menerima Bantuan Meski Terdaftar di DTSEN
-
Dana P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Cuma 0,2 Persen, Tata Kola Semrawut?
-
Diversifikasi Bisa Jadi Solusi Ketahanan Pangan, Kurangi Ketergantungan Luar Daerah