- Mendagri Budi Santoso menilai potensi pasar negara-negara EAEU sangat menjanjikan bagi Indonesia.
- Kawasan EAEU memiliki sekitar 179,8 juta penduduk dan menunjukkan minat investasi terhadap produk Indonesia.
- Pemerintah menargetkan nilai total perdagangan Indonesia dengan EAEU dapat meningkat hingga dua kali lipat melalui FTA.
Suara.com - Menteri Perdagangan Budi Santoso menilai kerja sama perdagangan Indonesia dengan negara-negara Eurasian Economic Union (EAEU) memiliki peluang besar, terutama dari sisi potensi pasar. Kawasan EAEU disebut memiliki jumlah penduduk yang besar dan masih terbuka untuk produk-produk Indonesia.
Hal itu disampaikan Busan dalam sambutannya pada Strategic Forum Perdagangan Internasional: Indonesia–Eurasian Economic Union (EAEU) FTA yang digelar di Jakarta, Senin (15/12/2025). Ia menyebut Indonesia masih memiliki ruang yang luas untuk memperkuat penetrasi pasar di kawasan tersebut.
“Saya kira kita masih memiliki ruang yang sangat besar di negara-negara EAEU, baik di Armenia, Rusia, Belarus, Kyrgyzstan, maupun Kazakhstan,” ujar Busan, sapaan karib Budi.
Menurut dia, besarnya potensi kawasan EAEU juga tercermin dari jumlah penduduknya.
“Potensi pasar di negara-negara tersebut cukup besar, dengan jumlah penduduk sekitar 179,8 juta jiwa,” lanjut Busan.
Budi mengungkapkan, minat dari negara-negara EAEU terhadap Indonesia tidak hanya sebatas perdagangan. Dalam diskusi yang dilakukan, muncul pula ketertarikan untuk memperluas kerja sama investasi.
“Mereka juga menyampaikan ketertarikan terhadap produk-produk Indonesia, bahkan membuka peluang investasi di Indonesia,” ucapnya.
Di sisi lain, Busan menegaskan Indonesia juga memiliki potensi besar untuk menjadi pasar bagi negara-negara EAEU. Menurutnya, hubungan dagang yang dibangun harus bersifat dua arah dan saling menguntungkan.
“Demikian pula, Indonesia memiliki potensi yang besar di negara-negara EAEU,” ujar Budi.
Baca Juga: Mendag Bantah Mentan soal Impor Beras Ilegal di Sabang dan Batam: Itu Kawasan Bebas!
Ia menambahkan, potensi pasar Indonesia di kawasan EAEU dinilai cukup menjanjikan apabila dimanfaatkan secara optimal. Karena itu, pemerintah mendorong agar peluang tersebut tidak berhenti pada wacana semata.
“Tadi telah kami sampaikan bahwa potensi pasar Indonesia di kawasan IAU cukup menjanjikan,” kata Budi.
Namun demikian, Budi mengingatkan pentingnya pemanfaatan nyata dari kerja sama yang tengah dijajaki. Menurutnya, peluang pasar yang besar harus diikuti dengan kesiapan pelaku usaha agar benar-benar mampu menembus pasar EAEU.
“Yang paling penting adalah bagaimana perjanjian dagang yang telah disepakati nantinya dapat dimanfaatkan secara optimal,” ujarnya.
Naik Dua Kali Lipat
Budi juga menargetkan peningkatan signifikan dalam nilai perdagangan antara Indonesia dan negara-negara Eurasian Economic Union (EAEU). Pemerintah berharap total perdagangan Indonesia dengan kawasan tersebut dapat terdongkrak hingga dua kali lipat.
Berita Terkait
-
Mendag Pastikan Negosiasi Tarif dengan AS Masih Berjalan
-
Mendag Busan Mulai Kecangkan Ikat Pinggang Jaga Pasokan Bahan Pokok Saat Nataru
-
Jelang Nataru, Mendag Busan Ungkap Kondisi Pasokan Bahan Pokok: Harga Cabai dan Bawang Mahal
-
Jelang Harbolnas, Mendag Minta E-Commerce Perluas Akses Pasar Produk Lokal
-
Mulai 2026 Distribusi 35 Persen Minyakita Wajib via BUMN
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto