Bisnis / Keuangan
Rabu, 17 Desember 2025 | 16:53 WIB
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]
Baca 10 detik
  • IHSG ditutup melemah tipis 0,11 persen menjadi 8.677,35 pada Rabu, 17 Desember 2025, dipengaruhi kebijakan suku bunga BI.
  • Bank Indonesia mempertahankan BI Rate di 4,75 persen untuk menjaga stabilitas rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
  • Pertumbuhan kredit perbankan naik menjadi 7,74 persen YoY pada November 2025, sementara penurunan suku bunga kredit melambat.

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis pada perdagangan Rabu, 17 Desember 2025. Pelemahan ini seiring pergerakan indeks yang cenderung sideways dan respons pasar terhadap keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuannya.

IHSG berakhir di level 8.677,35, turun 0,11 persen. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak dalam kisaran sempit. Di saat yang sama, nilai tukar rupiah ditutup melemah di posisi Rp16.694 per dolar AS, meski BI menahan BI Rate dan indeks dolar AS tercatat melemah.

Seperti yang telah diperkirakan pasar, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 16–17 Desember 2025, BI kembali mempertahankan BI Rate di level 4,75 persen. BI juga menahan suku bunga Deposit Facility di 3,75 persen dan Lending Facility di level 5,5 persen.

Kebijakan tersebut diambil sebagai langkah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, sekaligus memperkuat efektivitas transmisi pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Meski demikian, BI masih membuka ruang penurunan suku bunga ke depan dengan tetap mencermati perkembangan inflasi dan kondisi ekonomi.

Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Dari sisi teknikal, riset Phintraco Sekuritas menilai IHSG masih berada dalam tren uptrend untuk jangka menengah hingga panjang. Namun dalam jangka pendek, pergerakan indeks cenderung memasuki fase konsolidasi.

IHSG tercatat masih berada di atas level MA5, MA20, MA50, dan MA200, yang menandakan indeks masih berada di area bullish, meski momentum penguatan mulai melambat.

Indikator Stochastic RSI yang membentuk golden cross di dekat area oversold turut membuka peluang terjadinya rebound jangka pendek.

"IHSG diperkirakan masih akan bergerak konsolidatif di kisaran 8.600–8.750, selama indeks ditutup di bawah level 8.750," tulis Phintraco Sekuritas.

Untuk level teknikal, IHSG memiliki support di 8.600, pivot di 8.700, dan resistance di 8.750.

Baca Juga: SMRA Terbitkan Obligasi 500 Miliar di Tengah Penurunan Laba Bersih

Dari sisi fundamental, data menunjukkan pertumbuhan kredit perbankan berakselerasi menjadi 7,74 persen year on year (YoY) pada November 2025, naik dari 7,36 persen pada Oktober 2025. Capaian ini menjadi yang tercepat sejak Juni, seiring adanya paket stimulus pemerintah untuk mendorong daya beli masyarakat.

Meski demikian, Phintraco Sekuritas mencatat jumlah undisbursed loan masih relatif tinggi, mencapai Rp2.509,4 triliun atau setara 23,18 persen dari total kredit yang disetujui pada November 2025.

Di sisi lain, meskipun BI Rate telah turun sebesar 125 basis poin sepanjang 2025, penurunan suku bunga kredit perbankan berlangsung lebih lambat, yakni hanya 24 basis poin dari 9,2 persen di awal 2025 menjadi 8,96 persen pada November 2025.

Trafik Perdagangan

Pada perdagangan hari ini, sebanyak 51,92 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 37,59 triliun, serta frekuensi sebanyak 2,69 juta kali.

Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 409 saham bergerak naik, sedangkan 291 saham mengalami penurunan, dan 258 saham tidak mengalami pergerakan.

Load More