Bisnis / Keuangan
Selasa, 30 Desember 2025 | 08:55 WIB
Wakil Kepala BP BUMN, Aminuddin Ma'ruf. Foto: Fadil, Suara.com
Baca 10 detik
  • BP BUMN menargetkan merger BUMN karya dan transportasi laut/logistik dilaksanakan pada tahun 2026.
  • Proses kajian kelayakan merger BUMN karya yang rencananya hanya akan menyisakan tiga perusahaan terus berlangsung.
  • Merger BUMN transportasi dan logistik berfokus pada tiga entitas, yaitu Pelni, Pelindo, dan ASDP Indonesia Ferry.

Suara.com - Badan Pengaturan (BP) BUMN melanjutkan proses penggabungan usaha atau merger para BUMN di 2026. BUMN karya dan transportasi laut dan logistik ditargetkan bisa merger di tahun depan.

Wakil Kepala BP BUMN, Aminuddin Ma’ruf, menjelaskan saat ini dua merger itu memang dalam proses. Akan tetapi, kajian masih terus berlangsung untuk mengetahui kelaikan merger tersebut.

Ia melanjutkan, dalam proses BUMN karya, BP BUMN dan Danantara telah merumuskan perusahan mana saja yang akan di-merger. Aminuddin menyebut, rencananya memang hanya ada 3 BUMN karya saja.

"Masih dikaji (Merger BUMN Karya). Kuartal I rencananya," ujar Aminuddin saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (30/12/2025).

Waskita Karya terus mendorong implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko dan kepatuhan secara konsisten (Dok: Waskita Karya)

Sayangnya, Aminuddin tidak merinci perusahaan mana saja yang akan di-merger, sebab ini menyangkut BUMN Karya yang telah melantai bursa.

Untuk diketahui, terdapat 7 BUMN Karya, yang diantaranya PT Waskita Karya (Persero) Tbk. PT Hutama Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

Sementara, Aminuddin juga bilang, proses merger BUMN Transportasi dan Logistik juga terus berjalan.

Merger BUMN itu berfokus pada 3 perusahan yang diantaranya, PT Pelni (Persero), PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

"Iya dong (masih berlanjut). Itu kan kerangka besarnya memang menuju 220-an BUMN dari sekaligus," ucapnya.

Baca Juga: Merger BUMN Karya Belum Rampung, Targetnya Mundur di 2026

Meski berbeda bisnis, Aminuddin meyakini, merger BUMN Transportasi dan Logistik tetap terjadi. Pasalnya, kajian merger itu sudah selesai dan tinggal pelaksanaan saja.

"Enggak, sudah kita kaji kok itu. Tinggal dieksekusi saja nanti," pungkasnya.

Load More