Suara.com - Timnas Brasil identik dengan jersey warna kuning. Memang, negara-negara lain juga menggunakan warna serupa, tapi, Selecao --julukan Timnas Brasil-- jelang yang paling identik dengan warna itu di sepakbola.
Dirangkum dari sejumlah sumber, ada faktor yang membikin Brasil mengenakan warna tersebut. Mulanya, kuning bukan warna asli jersey mereka.
1. Kekalahan di Piala Dunia
Kisah bermula saat Brasil mentas di final Piala Dunia 1950. Di partai puncak, mereka takluk 1-2 dari Uruguay. Sialnya, mereka tumbang di depan publik sendiri.
Kekalahan ini menjadi momen yang menyakitkan nyaris seluruh warga Brasil. Salah satu yang disorot adalah jersey yang ketika itu digunakan: putih berkerah biru.
Dalam kritikan yang dilontarkan, warna tersebut dianggap kurang patriotis. Sebab, warna bendera Brasil sendiri adalah kuning hijau.
2. Pembuatan Jersey Baru Lewat Kontes
Tiga tahun usia Piala Dunia dan menyongsong edisi Piala Dunia 1954, surat kabar Brasil, Correio da Manha, melakukan sebuah kontes. Adapun, mereka membuka kesempatan untuk mendesain jersi Brasil.
Dalam persyaratannya, mereka meminta agar jersey harus menyertakan 4 warna negara Brasil: Putih, Kuning, Hijau, dan Biru.
Baca Juga: Diperkuat Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney: Manchester United Kini Tim Penantang Juara
Salah satu ilustrator dari Correio bernama Aldyr Garcia Schlee ikut dalam kontes tersebut. Menariknya, Garcia merupakan fan dari Timnas Uruguay.
3. Akhirnya Kuning
Dalam penggarapannya, Garcia mendesain lebih dari 100 sketsa kombinasi. Pada akhirnya, kuning kemudian menjadi warna utama, dibalut biru, serta putih.
Garcia menuturkan bahwa desain itu senada dengan seluruh elemen bendera Brasil. Alhasil, dari 401 kontestan, dirinya sukses memikat hati juri dan mendapat hadiah $5000 dan dipakai di Piala Dunia 1954.
4. Desain Garcia Bantu Brasil Juara
Berkat karyanya, Brasil menjadi juara. Namun tidak di Piala Dunia 1954 tapi empat tahun setelahnya yakni 1958.
Berita Terkait
-
Trionda Resmi Menggema! FIFA Rilis Bola Piala Dunia 2026, Kawinkan Teknologi dan Tiga Negara
-
Breaking News! Patrick Kluivert Panggil Kiper Keturunan Makassar untuk Lawan Arab Saudi
-
Bukan Cuma Faktor STY, Kluivert Juga Dapat Beban Berat Imbas Overproud Exco PSSI
-
BREAKING NEWS! Dean James dan Calvin Verdonk Kompak Bikin Patrick Kluivert 'Pusing'
-
Jordi Amat: Timnas Indonesia Tinggal 2 Langkah Lagi ke Piala Dunia
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Di Antara Ernando Ari dan Reza Arya, Siapa Kiper Utama Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Percakapan Grup WhatsApp Pemain Timnas Indonesia Terbongkar Jelang Lawan Arab Saudi, Bahas Apa?
-
Trionda Resmi Menggema! FIFA Rilis Bola Piala Dunia 2026, Kawinkan Teknologi dan Tiga Negara
-
Rating 'Hijau' Calvin Verdonk: Statistik Solid Bek Timnas Saat Lille Tumbangkan AS Roma
-
Breaking News! Patrick Kluivert Panggil Kiper Keturunan Makassar untuk Lawan Arab Saudi
-
Kisah Berke Ozer: Kiper Lille yang Gagalkan Tiga Penalti Beruntun AS Roma
-
H-6 Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Pemain Keturunan Rp 31,29 Miliar Kasih Kabar Baik
-
Hasil Liga Europa: Klub Pemain Timnas Indonesia Kompak Berpesta
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Patrick Kluivert Ditarget Lolos Putaran Final Piala Dunia 2026, Kalau Gagal Bagaimana?