Suara.com - Bagi perempuan, bokong yang besar merupakan salah satu hal yang diidam-idamkannya setelah payudara besar. Bagian tubuh yang aduhai ini juga dapat membuat para lelaki tergila-gila kepada kaum Hawa ini.
Namun tahukah Anda bahwa bokong bukan hanya soal penampilan, beberapa gangguan kesehatan ternyata bisa diidentifikasi melalui bentuk bokong perempuan.
Kalau begitu, gangguan kesehatan apa saja sih yang erat kaitannya dengan bokong? Yuk, cari tahu lebih lanjut melalui ulasan berikut ini:
1. Diabetes dan kesehatan jantung
Sebuah penelitian yang dilakukan Oxford University menemukan korelasi antara bentuk bokong perempuan dan risiko diabetes dan penyakit jantung yang mungkin akan menyerangnya di kemudian hari.
Bagaimanapun bentuk bokong yang besar ternyata mengindikasikan tanda kesehatan yang baik. Hal ini diutarakan oleh pemimpin penelitian Dr Konstantinos Manolopoulos. Menurutnya, bokong, paha dan pinggul yang besar pada perempuan merupakan indikator kesehatan yang baik karena ketiganya dapat menjebak asam lemak sehingga melindungi tubuh dari berbagai masalah kesehatan.
"Jika asam lemak tidak disimpan dalam lemak, tetapi disimpan dalam organ-organ lain seperti hati atau arteri, ini membuat Anda rentan untuk mengembangkan diabetes dan penyakit jantung," ujarnya.
Sayangnya perlindungan yang diberikan bokong besar ini lebih besar manfaatnya pada perempuan, karena diperkuat dengan hormon estrogen yang diproduksinya. Itulah sebabnya perempuan lebih jarang terkena serangan jantung. Namun, Manolopoulos menekankan bahwa perlindungan ini hanya berlaku hingga sebelum menopause.
"Setelah menopause maka hormon ini berhenti diproduksi, lemak akan menumpuk dan risiko diabetes serta jantung rentan mereka alami," imbuhnya.
2. Ambeien
Apakah Anda pernah melihat bercak kecil darah saat Anda buang air besar? Atau Anda mengalami nyeri saat duduk terlalu lama? Bisa jadi Anda mengalami pembengkakan vena dan peradangan di bagian anus. Kondisi ini seringkali disebut ambeien atau wasir.
Namun jangan khawatir karena kondisi ini biasanya menyerang perempuan berusia di atas 50 tahun. Biasanya ambeien dipicu oleh sembelit dan mengejan terlalu kuat saat buang air besar.
Hal ini menunjukkan bahwa Anda kurang mengonsumsi serat atau mengalami obesitas. Biasanya dokter akan meresepkan Anda krim untuk dioleskan di bagian rektum Anda. (Medical Daily)
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah