Suara.com - Terkait dengan kasus meninggalnya dua pasien Rumah Sakit Siloam, pertengahan Februari lalu usai mendapat suntikan anestesi dengan label Buvanest Spinal produksi PT Kalbe Farma, RS Siloam dikenai sanksi teguran oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Farid Moeloek menyatakan bahwa RS Siloam dikenai sanksi teguran lantaran pihak rumah sakit tidak langsung melaporkan kejadian tersebut pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) atau dinas kesehatan setempat.
"Kami memberikan teguran kepada direksi RS Siloam Karawaci untuk melaporkan kejadian tersebut secara segera, resmi kepada Kemenkes atau dinas kesehatan," kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek saat konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (23/3/2015).
Lebih lanjut, Menkes Nila menambahkan bahwa tim investigasi kasus sentinel serius (KSS) yang terdiri dari BPOM, Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS), dan pakar organisasi profesi kedokteran tidak menemukan adanya kesalahan prosedur atau penyimpangan selama pemberian tindakan operasi kepada dua pasien tersebut.
Temuan juga menunjukkan bahwa proses penyerahan obat Buvanest kepada dokter telah dilakukan sesuai prosedur rumah sakit.
"Aktivitas pengelolaan obat mulai dari pemesanan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian obat, hingga penyiapan kit spinal di kamar operasi telah dilakukan sesuai SOP," imbuh Menkes Nila.
Hasil investigasi tim KSS pun menyimpulkan bahwa penyebab kematian dua pasien tersebut diakibatkan kesalahan pada obat anestesi yang diberikan. Obat Buvanest Spinal yang disuntikkan kepada pasien ternyata bukan berisi bupivacaine, tetapi asam traneksamat yang berfungsi mengurangi perdarahan.
"Berdasarkan wawancara dan kunjungan tim KSS ke pabrik kalbe farma, diperoleh pengakuan memang ada kekeliruan isi ampul dengan label buvaneest 0,5 persen heavy 4 ml dalam uji laboratorum ternyata isinya adalah asam tranexamat 5 ml," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Apakah Daviena Skincare Sudah BPOM? Begini Cara Memeriksanya
-
Buat Surat Terbuka, Nikita Mirzani Minta BPOM Jadi Saksi Ahli di Sidang Kasusnya Lawan Reza Gladys
-
Stevia Aman Gak Sih? BPOM sampai Guru Besar IPB Jawab Tudingan Picu Diabetes dan Kanker!
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
Terkini
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang