Suara.com - Sel punca atau yang lebih dikenal dengan stem cell merupakan terapi baru di dunia medis yang dipercaya dapat mengatasi berbagai macam penyakit.
Ketua Komite Pengembangan Sel Punca dan Rekayasa Jaringan, Prof. DR. dr. Farid Anfasa Moeloek, SpOG menjelaskan terapi sel punca pada dasarnya mereparasi sel-sel tubuh yang rusak sehingga bisa berfungsi normal.
"Jadi, intinya melalui sel punca, sel-sel rusak bisa diganti dan berfungsi normal. Diharapkan kedepannya terapi ini bisa menggantikan pengobatan tradisional seperti minum berbagai macam obat atau suntik insulin bagi diabetesi," ungkapnya pada temu media di Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Di Indonesia, kata Farid Moeloek, terapi sel punca masih dikategorikan sebagai pelayanan berbasis penelitian. Ada dua rumah sakit yang dijadikan pusat pengembangan terapi sel punca, antara lain RS Cipto Mangunkusumo, dan RS Dr. Soetomo Surabaya.
Uji translasi dan klinis di RSCM pada 42 pasien penderita gangguan pada tulang, menunjukkan bahwa setelah mendapatkan terapi sel punca, 10 pasien patah tulang gagal sambung dan defek tulang berhasil disembuhkan. Lalu 9 pasien defek tulang rawan sendi dan 5 pasien avaskuler nekrosis menunjukkan perbaikan fungsional dan 18 pasien masih dalam pemantauan.
Selain itu 43 pasien telah dilakukan terapi sel punca untuk kasus jantung, dimana 19 penderita anterior myocarfial infraction menggunakan sel punca darah tepi dan 25 pasien gagal jantung menggunakan sel punca sumsum tulang.
Terapi lain yang dilakukan RSCM adalah pengobatan pada 3 pasien penderita kaki diabetes dan 5 pasien luka bakar parah yang mana telah menunjukkan hasil terapi yang baik.
Adapun pelayan berbasis penelitian dari RS dr Soetomo mencatat 379 pasien yang dilakukan terapi sel punca dengan berbagai jenis penyakit. Diantaranya kasus yang banyak ditangani adalah diabetes melitus (99 kasus), nyeri sendi lutut (40 kasus), stroke (30 kasus), jantung (12 kasus) dan sisanya penyakit hati, saraf serta penyakit darah berbahaya lainnya.
Keberhasilan dua pusat pengembangan sel punca membuat Farid yakin terapi sel punca bisa menjadi harapan pengobatan Indonesia di masa mendatang.
"Tahun ini kita fokus untuk sosialiasi kepada masyarakat agar tahu bahwa sel punca bisa mengobati berbagai penyakit terutama yang berhubungan dengan degeneratif. Dan para ahli di Indonesia sudah bisa melakukannya dengan baik," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik