Suara.com - Tiga pasangan suami istri ditangkap aparat Subdit IV Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur, karena terlibat pesta seks bertukar pasangan alias swinger. Berdasarkan pengakuan tersangka Eko, pesta swinger yang dilakukan hanya untuk memuaskan fantasi seksual mereka.
Lalu adakah hubungan perilaku menyimpang seks bertukar pasangan terhadap penularan penyakit menular seksual hingga HIV AIDS?
Secara matematis, kondom memang menghalangi transmisi kuman yang terdapat dalam cairan tubuh, baik sperma maupun cairan vagina. namun perilaku seks bertukar pasangan ternyata tetap sangat berbahaya untuk penularan penyakit.
Dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNUD, DR. Dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, FINSDV, mengatakan bahaya bertukar pasangan apalagi tanpa menggunakan kondom itu memang sangat berisiko.
"Untuk penyebaran penyakit kelamin dan HIV bisa terjadi terutama apabila saat berganti pasangan tanpa menggunakan kondom atau kondomnya tidak diganti. Saat berhubungan umumnya terjadi luka lecet ringan yang beresiko menjadI tempat masuknya virus," ujarnya saat dihubungi Suara.com, Sabtu 13 Oktober 2018.
Wadirreskrimum Polda Jatim Ajun Komisaris Besar Juda Nusa Putra, mengatakan otak pesta hubungan intim swinger tersebut adalah Eko Hardianto, lelaki berusia 30 tahun. "Pengakuan tersangka (Eko) dan pasutri lainnya, swinger hanya ingin mendapatkan fantasi seks saja," .
"Menurut keterangan tersangka pasangan selalu pakai kondom, tapi salah satu pelaku swinger tidak pakai karena diawali soft, kalau soft dengan istri masing-masing. Setelah itu gantiatau tukar pasangan. Kondom itu yang nyiapin juga Eko," lanjut Nusa Putra.
Perilaku seks menyimpang yang dilakukan dengan bertukar pasangan memang dikhawatirkan juga dapat berisiko menularkan berbagai macam penyakit, terutama jika dilakukan dengan tidak menggunakan pengaman seperti kondom.
"Melihat kasus swinger yang terjadi, perilaku seks menyimpang hingga kecanduan seks, umumnya tidak berkaitan secara langsung, penularan terjadi salah satunya apabila ada jalur masuknya virus melalui luka. Jadi apabila berhubungan dilakukan menggunakan kondom dan selalu diganti saat pasangan berbeda, umumnya tidak menularkan penyakit," lanjut Dr. I Gusti Nyoman Darmaputra.
Baca Juga: Jelang Penutupan Asian Para Games 2018, Indonesia Tambah 4 Emas
DR. Dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, FINSDV juga ingin meluruskan informasi keliru jika bicara soal HIV AIDS, banyak orang yang salah kaprah, disebutkan HIV bisa menular melalui gigitan nyamuk, berenang, makan bersama, berjabat tangan, dan berpelukan.
"Penularan AIDS umumnya dari darah atau cairan tubuh penderita AIDS yang masuk atau bersentuhan dengan bagian tubuh kita yang mengalami luka atau lecet. Jadi selama bagian tubuh kita tidak lecet/luka, virus tidak bisa masuk semudah itu. Jadi kalau bersalaman atau bersentuhan dengan penderita HIV, umumnya tidak akan menularkan virus," seru Dr. I Gusti Nyoman Darmaputra.
Lalu apa saja penularan HIV AIDS?
"Kegiatan yang menyebabkan masuknya darah pasien HIV ke orang lain misalnya penggunaan jarum suntik berganti-gantian, penggunaan jarum tato yang berganti-gantian, tertusuk jarum bekas pasien HIV, atau hal-hal lain yang prinsipnya ada darah pasien HIV yang bisa masuk ke tubuh kita, seperti bekas pisau cukur," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana