Suara.com - Seorang wanita yang menjalani transplantasi rahim dari seorang yang telah meninggal, akhirnya melahirkan seorang bayi.
Wanita yang tidak disebutkan namanya ini menerima rahim dari pendonor berusia 45 tahun pada September 2016, seperti dilansir HiMedik dari newsweek.
Ia menjalani operasi di Universitas São Paulo, Brasil. Pendonor tersebut meninggal karena pendarahan otak yang disebabkan oleh stroke. Dalam hidupnya, ia telah melahirkan tiga anak, menurut jurnal The Lancet.
Dalam operasi yang berlangsung selama 10 jam tersebut, ahli bedah menghubungkan rahim donor dengan arteri, vena, ligamen, dan saluran vagina wanita tersebut.
Empat bulan sebelum operasi, penerima rahim memiliki satu siklus IVF (In Vitro Fertilization), memberinya delapan telur yang dibuahi yang kemudian dibekukan.
Dokter menanamkan telur yang dibuahi tujuh bulan setelah prosedur. Sepuluh hari kemudian, wanita itu hamil dan melahirkan bayi perempuan yang sehat melalui operasi caesar pada Desember 2017.
Ahli bedah mengangkat rahim selama operasi Cesar, dan wanita itu diizinkan untuk berhenti minum obat penekan kekebalan.
Tim medis berharap transplantasi uterus pertama yang melibatkan donor yang telah meninggal dan transplantasi uterus pertama di Amerika Latin ini dapat memungkinkan lebih banyak wanita yang berjuang dengan masalah kesuburan untuk menjalani perawatan tanpa harus menunggu donor hidup.
Di AS, sekitar 10 persen wanita berusia antara 15 hingga 44 berjuang dengan kesuburan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Baca Juga: Hamil 6 Bulan, Meghan Markle Diam-Diam Umumkan Jenis Kelamin Sang Bayi?
Menurut penulis studi kasus, sekitar satu dari 500 wanita memiliki infertilitas terkait dengan rahim. Sebelum transplantasi uterus, wanita-wanita ini hanya bisa mengadopsi anak-anak atau menggunakan pengganti.
Transplantasi uterus pertama yang sukses terjadi di Swedia pada 2014, mendorong peningkatan program transplantasi uterus di seluruh dunia, tulis para penulis studi kasus.
Dalam satu kasus pada 2011, dokter di Turki berusaha menggunakan rahim dari donor wanita yang telah meninggal untuk melakukan kehamilan, tetapi ibu hamil tersebut keguguran dua tahun kemudian.
Dr Dani Ejzenberg, seorang ginekolog dari Universitas São Paulo mengatakan kepada Newsweek bahwa keterampilan motorik dan neurologis bayi berkembang secara normal dan sang ibu belum mengalami komplikasi.
Wellington Andraus dari departemen Gastroenterologi di Universitas Sao Paulo yang juga mengerjakan studi kasus itu mengatakan, kisah wanita itu adalah "sumber harapan" bagi pasien yang berjuang dengan kesuburan yang disebabkan oleh rahim atau masalah lain.
Selanjutnya, tim akan mengulangi prosedur pada dua pasien lagi. "Kami fokus pada peningkatan protokol kami untuk dapat mengulangi kisah sukses ini," kata Ejzenberg.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan