Suara.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan komplikasi serius hingga risiko penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.
Tekanan darah merupakan kekuatan yang diberikan oleh darah ke dinding pembuluh darah. Tekanannya tergantung pada pekerjaan yang dilakukan oleh jantung dan resistensi pembuluh darah.
Hipertensi dan penyakit jantung merupakan masalah kesehatan global. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengusulkan bahwa pertumbuhan industri makanan olahan telah memengaruhi jumlah garam dalam makanan di seluruh dunia yang berperan dalam hipertensi.
Oleh sebab itu, jangan sembarangan menyantap makanan, terutama jika menderita hipertensi. Menurut Kementerian Kesehatan RI yang dirangkum dari cuitan akun Twitternya @p2ptmkemenkesRI, berikut enam kelompok makanan yang harus dihindari oleh penderita hipertensi.
1. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam dapur, baking powder, soda. Contohnya biskuit, roti, kue, keripik atau makanan yang memiliki cita rasa asin.
2. Bumbu dapur yang mengandung monosodium glutamat (MSG), kecap, maggi, penyedap rasa, sambal botol, dan saus tomat.
3. Makanan yang diolah dengan garam dapur termasuk yang diawetkan seperti ikan asin, dendeng, sosis, abon, udang kering, ebi, terasi, telur asin, acar, asinan, tauco, telur pindang, daging asap, dan nugget.
4. Makanan yang diawetkan dalam kaleng seperti ikan sarden, kornet, sosis, termasuk sayur dan buah kaleng.
5. Minuman berkarbonasi dan soda.
Baca Juga: Kombinasi Seledri dan Obat Kaptopril Efektif Atasi Hipertensi Lho
6. Produk olahan susu, seperti margarin, mentega, dan keju.
Itulah makanan yang harus dihindari oleh penderita hipertensi. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk rutin kontrol ke dokter ya! (HiMedik.com/Dwi Citra Permatasari Sunoto)
Berita Terkait
-
Bukan Hanya soal Makanan, Ini Gaya Hidup Organik yang Bisa Kamu Terapkan!
-
Diabetes Pengaruhi Kesehatan Reproduksi? Ini Kata Dokter
-
Penanganan Serangan Jantung Terlambat, Risiko Kematian Meningkat
-
FDA Umumkan Akan Perketat Pengawasan Suplemen, Ini Alasannya
-
Turunkan Hipertensi Tanpa Obat dengan 6 Cara Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara