Suara.com - KPAI Sebut Bullying dan Kekerasan Dominasi Kasus Menyangkut Anak
Bullying dan kekerasan fisik mendominasi tren kasus kekerasan anak sepanjang Januari sampai April 2019.
Hal tersebut disampaikan Komsisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melalui siaran rilis yang diterima Suara.com.
Data-data tersebut bersumber dari divisi pengaduan KPAI baik pengaduan langsung maupun pengaduan online, hasil pengawasan, dan kasus yang disampaikan melalui media sosial KPAI dan juga dari pemberitaan media massa khusus kasus terkait bidang pendidikan.
Untuk basis data berdasarkan pengaduan yang diterima KPAI diperoleh data bahwa pelanggaran hak anak di bidang pendidikan masih didominasi oleh perundungan berupa kekerasan fisik, kekerasan psikis, dan kekerasan seksual. Selain itu, ada juga kasus anak korban kebijakan yang cukup tinggi kasusnya.
Secara rinci, KPAI mencatat ada 8 anak korban, 3 kasus anak korban pengeroyokan, 3 kasus anak korban kekerasan seksual, 8 kasus anak korban kekerasan fisik, 12 kasus anak korban kekerasan psikis dan bullying serta 4 kasus anak pelaku bullying terhadap guru.
Kata KPAI, ekspose hasil pengawasan tersebut menjadi pengingat semua pemangku kepentingan bahwa sekolah belum menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi peserta didik.
Anak korban kebijakan memiliki permasalahan yaitu diberi sanksi mempermalukan, tidak mendapatkan surat pindah, tidak bisa mengikuti ujian sekolah dan UNBK, siswa dikeluarkan karena terlibat tawuran, anak dieksploitasi di sekolah, anak ditolak sekolah karena HIV, dan anak korban kekerasan seksual dikeluarkan dari sekolah.
Sementara anak korban kekerasan fisik dan anak korban bully memiliki permasalahan meliputi anak dituduh mencuri, anak dibully oleh teman-temannya, anak dibully oleh pendidik, saling ejek di dunia maya dan dilanjurkan persekusi di dunia nyata, anak korban pemukulan, anak korban pengeroyokan, dan sejumlah siswa SD dilaporkan ke polisi oleh Kepala Sekolahnya.
Baca Juga: KPAI Harap UU SPPA Digunakan untuk Tangani Kasus Audrey
Selain itu, anak sebagai pelaku bullying terhadap guru yang kemudian divideokan dan viral juga meningkat drastis di tahun 2019, dengan cakupan wilayah menyebar yaitu di Gresik, Jogjakarta dan Jakarta Utara.
Pada pada tahun 2018 lalu, kasus seperti ini hanya satu dan terjadi di Kendal.
Adapun, data KPAI mencatat, berdasarkan jenjang pendidikan, mayoritas kasus terjadi dijenjang SDI sederajat yaitu sebanyak 25 kasus atau mencapai 67%, Jenjang SMP/sederajat sebanyak 5 kasus, jenjang
SMA/sederajat sebanyak 6 kasus dan Perguruan Tinggi (PT) sebanyak 1 kasus dan tersebar di puluhan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan