Suara.com - Beberapa waktu yang lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat kebijakan untuk menangani polusi di Jakarta dengan menggunakan tanaman lidah mertua.
Menurut Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, ini adalah salah satu upaya Pemprov, meskipun sebenarnya masih ada beberapa cara lain juga.
"Apakah ini (lidah mertua) satu-satunya, tentu tidak. Jadi itu bagian dari usaha kita," ujar Anies di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/7/2019) pekan lalu.
Anies menyebut kebijakan ini diambil dari rekomendasi Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta soal tanaman yang bisa membantu mengatasi polusi.
"Dinas kehutanan mendapatkan rekomendasi beberapa tanaman yang diharapkan bisa ikut mengendalikan pencemaran udara," jelas Anies.
Namun, benarkah tanaman dapat mengatasi polusi?
"Ini adalah fenomena yang sedang tumbuh sekarang," kata Bill C. Wolverton, salah satu peneliti NASA asli dan penulis buku Plants: Why You Can't Live Without Them.
Wolverton telah bekerja di Jepang, di mana tenaman telah digunakan untuk membuat 50 hingga 60 'kebun ekologis' di rumah sakit.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2009 yang dilakukan melalui tes rumah kaca, tim peneliti Univeritas Negeri Pennsylvania menemukan tanaman dapat mengurangi ozon di dalam ruangan, yang dapat dipancarkan oleh mesin fotokopi dan pinter laser.
Baca Juga: Kurangi Polusi, Dishub DKI Bakal Perluas Ganjil Genap saat Musim Kemarau
Walau demikian, tidak semua peneliti yakin dengan solusi ini.
"Saya tentu tidak akan bergantung pada tanaman untuk membersihkan udara dalam ruangan ... Untuk membuatnya bekerja, Anda akan membutuhkan terlalu banyak tanaman," kata John Girman, mantan penasihat sains senior di Environmental Protection Agency's Indoor Air Division AS.
Bangunan milik Meattle telah terbukti mengurangi masalah kesehatan, menurut sebuah penelitian tahun 2008 oleh Chittaranjan National Cancer Institute dan Central Pollution Control Board.
Meattle, CEO Paharpur Bussiness Center, telah menghijaukan setiap kamar dan lorong di 800 pabriknya. Fungsi dari penghijauan ini adalah untuk menghilangkan jelaga dan bahan kimia dari udara luar yang sering berwarna arang.
Studi di tahun 2008 tersebut membandingkan 94 orang yang tidak merokok yang bekerja di sana dengan orang yang tidak merokok yang bekerja di tempat lain di Delhi, melansir National Geographic International.
Ditemukan bahwa mantan pekerja memiliki lebih sedikit kasus iritasi mata, sakit kepala, hipertensi, dan masalah pernapasan.
"Mengingat tingkat polusi udara yang ekstrem di lingkungan luar New Delhi, ini adalah sebuah pencapaian," ungkap hasil penelitian tahun 2010 yang ditulis bersama oleh Joshua Apte, sekarang seorang profesor teknik di University of Texas-Austin.
"Kami memiliki pabrik pengolahan udara," kata Meattle tentang kombinasi inovatifnya antara scrubber, filter, dan tanaman hijau.
Hasilnya, ia menambahkan, lebih sedikit hari sakit karyawan, produktivitas lebih besar, dan udara sebersih yang ada di Davos, Swiss.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?