Suara.com - Angka Putus Sekolah Tingkat SMU di Amerika kian Mengkhawatirkan
Meski menjadi negara maju, ternyata di Amerika juga termasuk tinggi kategori anak yang drop out, putus sekolah atau keluar dari sekolah.
Biro Sensus Amerika Serikat mensurvey hampir seperempat dari penduduk yang berusia diatas tiga tahun kini belajar di berbagai tingkatan sekolah, mulai dari TK hingga perguruan tinggi.
"Angka ini sekitar 76 juta orang. Namun setiap tahun, lebih dari 1,2 juta siswa tidak dapat menyelesaikan pendidikan sekolah menengah di Amerika atau sama dengan tiap 26 detik terdapat satu siswa yang gagal, atau putus sekolah," seru mantan Menteri Pendidikan Amerika Serikat Tony Miller seperti mengutip VOAIndonesia baru-baru ini.
Data Biro Sensus Amerika Serikat menyatakan, persentase anak muda yang berusia antara 18 sampai 24 tahun dan tamat sekolah menengah, naik dari 83,9 persen pada tahun 2007 menjadi 87,5 persen tahun 2017.
Jumlah siswa yang mendaftar ke perguruan tinggi tidak berubah dalam 10 tahun terakhir, yaitu 18,4 juta orang. Jumlah mahasiswanya, mencapai 54,9 persen. Untuk mahasiswI tingkat Sarjana jumlahnya lebih tinggi, yaitu 59,8 persen.
Tamatan sekolah menengah mencapai 30.500 dolar AS per tahun atau sekira Rp 400 juta. Kalau beruntung, setelah mendapat gelar diploma (bachelor), empat tahun kemudian ia bisa mengharapkan gaji hampir 36.500 dolar AS per tahun.
Tingkat pengangguran diantara orang yang tidak punya ijazah SMU tercatat 12 persen, dibandingkan tamatan perguruan tinggi, yang berada pada angka 4,1 persen.
Menurut Departemen Pendidikan, tingkat kemiskinan diantara orang yang tidak memiliki ijazah SMU bisa mencapai 30,8 persen, dibanding hanya 13,5 persen bagi yang tamat perguruan tinggi.
Baca Juga: Pasha, Bocah Miskin Terancam Putus Sekolah Akibat Sistem Zonasi
Tingkat pendidikan yang rendah juga tercermin dalam jumlah orang yang masuk penjara karena satu dan lain hal. Menurut hasil studi Universitas Northeastern, jumlah napi yang tidak tamat sekolah menengah 63 kali lebih tinggi dari orang yang tamat pendidikan S-1.
Hal ini menunjukkan siswa yang putus sekolah itu terpapar pada keadaan sosial-ekonomi yang buruk, yang seringkali merupakan menjadi gerbang memasuki dunia kejahatan.
Studi Universitas Northeastern itu juga menunjukkan, seorang siswa SMU yang putus sekolah mengakibatkan kerugian pada masyarakat sebesar 292 ribu dolar semasa hidupnya, karena ongkos-ongkos yang terkait pemenjaraan dan jumlah pajak yang lebih kecil yang mereka bayarkan.
Harian Washington Post melaporkan, dari sekitar tiga juta anak muda yang tamat sekolah menengah tiap tahun, sebagian besar dari dua juta orang yang mendaftar ke perguruan tinggi, akhirnya gagal ditengah jalan. Mereka drop out tidak lama setelah mulai kuliah.
Sejak bertahun-tahun tidak banyak perguruan tinggi yang mengumpulkan statistik tentang siswa yang putus kuliah. Pemerintah federal Amerika bahkan tidak mencatat angka-angka siswa yang lulus perguruan tinggi empat tahun sampai pertengahan tahun 1990-an.
Pada dasarnya, anak-anak orang kaya cenderung bisa menyelesaikan studi mereka, dibanding anak-anak dari keluarga miskin. Satu dari dua anak muda keluarga yang berpenghasilan diatas 90,000 dolar per tahun diperkirakan bisa mendapat gelar diploma sebelum ia berusia 24 tahun. Tapi bagi anak muda dari keluarga miskin, hanya satu dari 17 orang yang bisa mencapai tahapan itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
Terkini
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?