Suara.com - Gangguan mata minus sudah banyak diidap anak-anak, dan semua ini disebabkan oleh kebiasaan melihat dalam jarak dekat.
"Kencenderungan anak-anak itu melihat dekat. Ini bisa memicu, secara lingkungan, memicu progresivitas dari miopia (mata minus)," jelas dr Firman Setya Wardhana, SpM, Mkes, dokter spesialis penyakit mata di RSUP Dr Sardjito pada Suara.com.
Hal ini tentu membuat orang tua khawatir dan takut kondisi tersebut semakin berkembang hingga membuat sang anak harus menggunakan kacamata tebal.
Melansir allaboutvision.com, hal sederhana dan gratis yang dapat dilakukan agar kondisi miopia tidak berkembang adalah mendorong anak untuk bermain di luar ruangan.
Penelitian menemukan, anak yang menghabiskan banyak waktu membaca, menggunakan perangkat elektronik berisiko lebih besar terkena mata minus.
Sebaliknya, menghabiskan waktu lebih banyak di luar rumah dapat menurunkan risiko mata minus masa kanak-kanak.
Selain itu, ada tiga perawatan lain yang dapat Anda lakukan untuk memperlambat mata minus.
- Tetes mata atropin
Obat tetes mata atropin telah digunakan untuk kontrol miopia selama bertahun-tahun, dengan hasil jangka pendek yang efektif, tetapi penggunaan obat tetes mata ini juga memiliki beberapa kelemahan.
Baca Juga: Sebut Suplemen Bisa Obati Mata Minus, Ria Ricis Disemprot Dokter Mata
Namun, banyak dokter mata enggan meresepkan atropin untuk anak-anak karena efek jangka panjang dari penggunaan obat yang berkelanjutan tidak diketahui.
Kelemahan lain dari perawatan atropin termasuk ketidaknyamanan, sensitivitas cahaya , penglihatan kabur, dan biaya tambahan anak yang membutuhkan lensa bifokal atau kacamata progresif untuk dapat membaca dengan jelas.
- Orthokeratologi
Orthokeratology adalah penggunaan lensa kontak permeabel gas yang dirancang khusus dan dipakai saat tidur, ketika masalah penglihatan diperbaiki.
Sehingga saat anak bangun ia tidak memerlukan lensa tersebut.
- Lensa kontak dan kacamata multifokal
Berita Terkait
-
Kacamata Pintar Ray-Ban Meta Gen 1 Dirilis, Apa Kelebihannya?
-
Cara Klaim Kacamata Gratis Pakai BPJS Kesehatan, Ini Syarat dan Alurnya
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
6 Model Frame Kacamata yang Stylish dan Keren di 2025, Mana Pilihanmu?
-
Cara Aman Mencegah Mata Minus Semakin Parah, Ada Rekomendasi Makanan dari Dokter
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental