Suara.com - Saat ini tengah ramai di media sosial sebuah video yang memperlihatkan perundungan terhadap seorang siswi SMA di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Dalam video terlihat seorang perempuan dalam posisi terlentang dengan kedua tangan serta kaki dipegang oleh teman-temannya. Parahnya, teman-temannya juga melakukan tindak pelecehan seksual.
Video ini viral hingga beberapa warganet mendesak pihak kepolisian, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Komnas Perempuan, untuk mengusut tuntas kasus ini.
Pelecehan seksual di lingkungan sekolah bukan lah hal baru. Serta bukan hal baru juga bahwa tindakan ini memiliki dampak pada korbannya.
Seorang psikolog klinis, Dr Colleen Cullen, mencatat diagnosis dampak yang paling umum untuk korban pelecehan seksual adalah depresi, kecemasan, dan bahkan gangguan stres pascataruma (PTSD).
"Pengalaman (dengan pelecehan seksual) dapat memicu gejala depresi dan kecemasan yang baru bagi orang tersebut, atau dapat memperburuk kondisi sebelumnya yang mungkin telah dikendalikan atau dipulihkan," tutur Dr. Cullen, dilansir NBC News.
Menurutnya, pasien juga mungkin dapat mengalami gejala yang memburuk.
Seseorang yang mengalami atau berususan dengan akibat pelecehan seksual dapat menunjukkan gejala OTSD, terutama jika pelecehan itu mengarah pada kekerasan atau penyerangan.
Di antara wanita yang mengalami serangan seksual, 90% yang mengalami kekerasan seksual tak berapa lama kemudian dapat menunjukkan gejala stres akut, tambah Dr Helen Wilson, psikolog klinis dengan keahlian tentang efek trauma.
Baca Juga: Ada Pelecehan Seksual di Industri Film, Hannah Al Rashid Minta Perlindungan
“Bagi banyak orang, gejala-gejala ini menghilang dari waktu ke waktu melalui dukungan sosial dan strategi koping, dan banyak orang benar-benar pulih," tuturnya.
Sedangkan yang lain, lanjutnya, akan sangat tertekan sehingga benar-benar mengganggu pekerjaan dan kehidupan mereka.
"Dibutuhkan sejumlah gejala untuk mendiagnosis, tetapi saat itulah ia dapat mengalami PTSD," tandasnya.
Berdasarkan cuitan Komnas Perempuan, saat ini kasus pelecehan seksual ini sudah ditangani dan korban sudah mendapat pendampingan.
"Saat ini, kasusnya sudah didampingi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Bolaang Mongondow," tulis mereka.
Berita Terkait
-
Aneh Tapi Nyata: Memeluk Pohon Ternyata Bisa Bikin Kita Lebih Sehat dan Bahagia
-
Rahasia Gelap di Balik Duduk Terlalu Lama: Dari Otot Menyusut Hingga Mood Ambyar
-
Mata Lelah, Pikiran Kacau? Mungkin Kamu Butuh Digital Detox
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Saat Kata-kata Tak Lagi Cukup: Kenalan Sama 'Art Therapy', Jurus Ampuh Lawan Stres
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak