Suara.com - Sebagian besar orang mungkin merasa cemas, takut dan panik akan ancaman virus corona Covid-19. Padahal kecemasan dan kekhawatiran berlebih justru bisa meningkatkan risiko tertular virus corona Covid-19.
Karena itu, Anda perlu mengurangi kecemasan. Salah satu caranya adalah dengan latihan yoga yang membantu menenangkan mental dan memperdalam kesadaran spiritual.
Seorang ahli yoga menjelaskan bahwa teknik-teknik manipulasi napas dan keseimbangan sistem saraf bisa membantu mengatasi ketakutan dan kecemasan.
Dilansir dari South China Morning Post, seseorang yang telah melakukan yoga selama 20 tahun pun merasakan manfaat yang lebih luas dari sekadar fleksibilitas, keseimbangan dan kekuatan.
Ia merasa memiliki kondisi emosional yang lebih sehat dan kesadaran spiritual lebih dalam. Ia juga menemukan banyak pose yoga yang meningkatkan kualitas hidupnya.
Terkait kasus corona Covid-19, karma yoga menjadi salah satu latihan yang fokus pada tindakan tanpa mementingkan diri sendiri.
Tenaga medis yang berada di garda terdepan melawan virus corona Covid-19 telah menggambarkan karma yoga. Mereka berusaha membantu kesembuhan orang lain dengan mengorbankan keselamatannya.
Latihan karma yoga ini ibaratnya sama dengan kondisi tersebut. Latihan ini dilakukan tanpa terganggu oleh ketakutan dan kecemasan dalam diri. Sehingga kita bisa mencapai ketenangan.
Ilmu pengetahuan modern telah membantu kita memahami cara kerja beberapa teknik yoga. Kunci untuk menemukan kedamaian dan ketenangan dapat ditemukan dalam sistem saraf otonom (ANS).
Baca Juga: Ini Resep Kreasi Wedang Jahe di Rumah untuk Jaga Daya Tahan Tubuh
Sistem saraf otonom ini bertindak sebagian besar secara tidak sadar dan mengatur sistem pernapasan kita. Lalu sistem saraf simpatis (SNS) yang bertanggung jawab untuk refleks pertarungan atau penerbangan.
Ada pula sistem saraf parasimpatis (PNS) yang bertanggung jawab atas sisanya dan mencerna refleks. Kita perlu mengurangi kecemasan dan rileks untuk merangsang sistem saraf parasimpatis.
Penelitian telah menunjukkan bahwa berbagai bentuk latihan pernapasan menyebabkan nada vagal yang lebih besar untuk menyeimbangkan ANS.
Saat Anda bernapas, detak jantung akan meningkat dan melambat ketika Anda menghembuskan napas. Semakin besar perbedaan antara denyut jantung inhalasi dan pernapasan, maka semakin tinggi nada vagal dan tubuh akan lebih mudah rileks.
Salah satu teknik pernapasan paling sederhana adalah pernapasan diafragma sadar dalam atau pernapasan perut sambil sedikit membatasi pembukaan tenggorokan.
Teknik ini bisa memberikan energi dan rileks pada tubuh, saat Anda mulai bermeditasi. Teknik yang mendorong manipulasi napas dan membantu menyeimbangkan sistem saraf inilah yang bisa membantu kita mengatasi ketakutan dan kecemasan di tengah wabah corona Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar