Suara.com - Perasaan kesepian sepanjang waktu dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan psikologis. Bahkan, sebuah penelitian baru dari Universitas Sheffield Hallam, orang-orang kesepian kronis dan terisolasi berada pada risiko tinggi menderita depresi.
Menurut peneliti Inggris tersebut, kesepian bukan hanya dalam keadaan sendiri, tetapi itu adalah perasaan kurang berhubungan dengan orang lain.
Perasaan kesepian ini dapat memicu siklus menyalahkan diri sendiri, harga diri rendah dan disforia yang dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi depresi sebagai gangguan mental yang umum. Lebih dari 264 juta orang dipengaruhi oleh masalah kesehatan mental ini
Jika tidak ditangani dengan tepat, depresi dapat menjadi kondisi kesehatan yang serius dan sangat memengaruhi aktivitas harian.
Paling buruk, WHO mengatakan, depresi dapat menyebabkan bunuh diri, yang merupakan penyebab kematian nomor dua pada usia 15 hingga 29 tahun.
“Anda tidak harus menjadi dokter untuk mengenali hubungan antara kesepian dan bunuh diri,” tulis Dr. Jeremy Noble dalam sebuah artikel yang ditulis untuk American Foundation for Suicide Prevent.
Ketika perasaan kesepian semakin meningkat, begitu juga pemikiran bunuh diri dan upaya bunuh diri, kata para ahli.
Jika Anda sering mengalami pikiran untuk bunuh diri, cobalah kiat yang dilansir The Health Site ini untuk menjauhkan pikiran negatif tersebut:
Baca Juga: Virus Corona Bisa Sebabkan Perubahan Kondisi Mental, Bagaimana Bisa?
- Mencari bantuan profesional
Jika depresi adalah penyebab pikiran bunuh diri Anda, psikiater mungkin akan memberi perawatan untuk depresi yang seringnya melibatkan penggunaan psikoterapi, obat-obatan, atau kombinasi keduanya.
- Hubungi saluran bantuan pencegahan bunuh diri
Ada beberapa organisasi di Indonesia yang dapat membantu masalah ini. Umumnya, mereka memiliki layanan saluran bantuan gratis khusus di mana sukarelawan terlatih secara profesional ditugaskan untuk menjawab panggilan.
- Pecahkan masalah
Jika depresi Anda terkait dengan suatu situasi dalam hidup, alih-alih lari darinya, hadapi masalah itu dan cobalah untuk menyelesaikannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia