Suara.com - Adanya minuman kaleng berlabel "diet soda" mungkin membuat banyak orang berpikir bahwa minuman itu tidak mengandung pemanis buatan sama sekali. Biasanya label "diet soda" diberi klaim sugar-free, less sugar hingga less calorie.
Padahal minuman berlabel diet soda tetap mengandung tinggi kalori dan pemanis buatan.
Sebuah studi menemukan orang yang sering konsumsi minuman manis berlabel diet soda seperti 26 persen lebih mungkin meninggal sebelum waktunya, dibandingkan mereka yang jarang konsumsi minuman bebas gula.
Penelitian dalam jurnal JAMA Internal Medicine yang diikuti 450 ribu orang Eropa selama 16 tahun dan melacak kematian di antara konsumen minuman ringan, baik mereka yang menyukai minum manis maupun minuman bebas gula.
Peneliti pun menemukan orang yang minum 2 atau lebih gelas minuman manis sehari, 8 persen lebih mungkin meninggal muda dibandingkan mereka yang mengonsumsi kurang dari 1 gelas sebulan.
Tetapi, ada kecemasan baru bahwa konsumsi minuman berlabel "diet soda" yang diklaim less sugar atau sugar-free justru lebih mematikan daripada minuman dengan pemanis buatan.
"Sepertinya lebih bijaksana bila kita membatasi semua minuman ringan dan menggantinya dengan alternatif lain yang lebih sehat, seperti air," kata Amy Mullee, ahli gizi di University College Dublin dikutip dari New York Times.
Penelitian ini tidak hanya sekali. Tahun lalu, penelitian lain di Amerika Serikat telah menemukan korelasi antara minuman dengan pemanis buatan secara artifisial dan kematian dini.
Masalahnya, penelitian lain tidak bisa menemukan minuman dengan pemanis aspartam atau sakarin lebih membahayakan kesehatan atau tidak. Lalu, konsumsi minuman "diet soda" termasuk gaya hidup tidak sehat atau bukan.
Baca Juga: Ahli: Duduk di Sisi Jendela Pesawat Kurangi Risiko Infeksi Virus Corona
Sejumlah ahli gizi, ahli epidemiologi dan ilmuwan perilaku berpendapat bahwa konsumsi minuman "diet soda" termasuk gaya hidup tidak sehat mungkin benar.
"Bisa jadi konsumsi minuman sugar-free dan diet soda adalah gaya hidup tidak sehat. Tapi, banyak orang mengira itu pilihan yang sehat," kata Vasanti S. Malik, seorang peneliti di Harvard TH Chan School of Public Health.
Tapi, ada faktor lain yang meningkatkan risiko kematian seseorang, seperti kelebihan berat badan atau obesitas. Sehingga pilihan meminum "diet soda" tidak menyelesaikan masalah, bila mereka kelebihan berat badan dan memiliki riwayat penyakit kronis lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini