Suara.com - Australia melaporkan kematian pertama di bulan Juni 2020 karena virus Corona Covid-19. Ini menjadi kematian perdana setelah laporan kematian sebelumnya tercatat lebih dari 1 bulan yang lalu.
Dilansir ANTARA, pasien meninggal adalah seorang lelaki berusia 80 tahunan dari negara bagian Victoria. Victoria sendiri merupakan negara bagian dengan penduduk terpadat di Australia.
Sementara itu, Australia mencatat kenaikan kasus dua digit selama delapan hari berturut-turut.
Negara Bagian Victoria melaporkan 20 kasus dalam semalam, kata Kepala Dinas Kesehatan Victoria Brett Sutton kepada wartawan di Melbourne. Jumlah total kasus Covid-19 di Victoria hampir mencapai 1.900, termasuk 17 kasus pada Selasa (23/6) dan 16 kasus sehari sebelumnya.
Penambahan kasus baru di Victoria memicu kekhawatiran gelombang kedua, dengan 241 kasus di negara bagian tersebut hingga saat ini merupakan transmisi komunitas, yang naik delapan dari Selasa.
Otoritas di Victoria, yang menjadi episentrum wabah di Australia, telah berupaya menekan penyebaran virus di sebagian pinggiran di kota terbesar, Melbourne, yang melaporkan lonjakan kasus.
Negara bagian tersebut akhir pekan lalu memperpanjang status darurat selama sebulan dan kembali memberlakukan pembatasan pertemuan guna membendung lonjakan infeksi virus corona setelah melihat lonjakan tajam dalam kasus harian.
Meski lonjakan kasus tercatat di Victoria, negara bagian tetangganya, New South Wales (NSW), menyebutkan tidak akan menerapkan penutupan perbatasan ketat antarnegara bagian.
Namun, Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian mendesak warga di negara tersebut agar menghindari perjalanan ke wilayah selatan.
Baca Juga: Australia Ciptakan Kaos Kaki Agar Astronot Balik ke Bumi Bisa Gerak Normal
Australia mulai melonggarkan penguncian bulan lalu guna menghidupkan kembali perekonomian negara itu setelah tingkat infeksi melandai secara signifikan.
Australia sejauh ini berhasil mencegah jumlah tinggi kematian akibat Covid-19, dengan lebih dari 7.500 infeksi dan 103 kematian, berkat langkah penguncian yang ketat dan aturan pembatasan sosial.
Berita Terkait
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Heboh Pengakuan Mengejutkan WNI di Australia: Gibran Sendiri yang Bilang Tak Lulus Kuliah di Sydney
-
Penembakan Mengerikan Guncang Gereja Mormon Michigan, 2 Tewas 8 Luka-luka
-
Van Legendaris Jadi Listrik! Volkswagen Transporter Electric Resmi Dijual, Berapa Harganya?
-
Bantah Autopsi, RSUP Ngoerah Denpasar soal Kabar Jantung WN Australia Byron James Dicuri: Hoaks!
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja