Suara.com - Setelah sebelumnya Amerika Serikat mengancam akan menghentikan kucuran dana kepada Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, kini secara resmi negara Paman Sam tersebut mengumumkan undur diri dari keanggotaan WHO.
Diwartakan Live Science, Rabu (8/7/2020), Amerika Serikat secara resmi menarik diri dari WHO mulai 6 Juli 2021. Sebelumnya Presiden Donald Trump mengaku akan menarik diri dari keanggotaan pada Mei lalu, jika syarat yang diberikan tidak dipenuhi dalam 30 hari.
Surat keputusan resmi keluarnya Amerika Serikat dari WHO sudah ditandatangani Sekretaris Negara Mike Pompeo pada Senin lalu. Namun surat ini memerlukan waktu satu tahun untuk bisa berlaku.
Ini karena berdasarkan aturan, negara harus mengirimkan pemberitahuan kepada WHO setahun sebelum penarikan diri.
Keputusan itu tentu saja dikecam oleh para pakar kesehatan masyarakat. Bahkan Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat, menyebut bahwa apabila ia terpilih sebagai presiden nantinya, akan menggagalkan keputusan itu sebelum mulai diberlakukan.
Elizabeth Cousens, Presiden United Nations Foundation (salah satu organisasi PBB) menyebut keluarnya AS dari WHO adalah langkah yang sangat berbahaya.
"Ini tidak perlu dan sangat berbahaya. WHO adalah satu-satunya badan yang mampu memimpin dan mengkoordinasikan respons dunia terhadap Covid-19. Mengakhiri hubungan AS akan merusak upaya dunia untuk mengalahkan virus, dan menempatkan kita (AS) semua dalam risiko," tutur Elizabeth.
Ia juga menyoroti AS memiliki kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Seiring kasus yang masih meningkat di dalam dan luar negeri, itu berarti virus ini masih jauh dari selesai.
"Tidak ada yang lebih mendesak selain memastikan WHO memberikan dukungan dan sumber dayanya yang dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa lebih banyak," lanjut Elizabeth.
Baca Juga: WHO Akui Tahu Kasus Virus Corona Pertama dari Berita, Bukan Otoritas China
Sementara itu, diberitakan oleh STAT News, AS merupakan penyandang dana terbesar WHO, dan bertanggung jawab atas dana 426 juta dollar setahun untuk periode anggaran 2018-2019.
Sebelumnya WHO telah menerima kritik Trump karena tidak memaksa melakukan investigasi virus di China pada awal pandemi. Trump juga mengkritik WHO yang memuji tanggapan China terhadap virus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern