Suara.com - Makanan Pendamping ASI atau MPASI baiknya diberikan setelah anak memasuki usia enam bulan tanpa melepas pemberian ASI.
Diberikan saat anak belum memiliki gigi yang sempurna, maka makanan yang harusnya diberikan adalah makanan lunak bergizi dan juga mampu merangsang pertumbuhan gigi anak.
Dokter Spesialis Anak, dr. Yovita Ananta, Sp.A, MHSM, 1BCLC mengatakan meski belum tumbuh gigi, bayi harus melewati fase mengunyah, dengan begitu bayi akan memancing refleksnya.
Itu artinya, orangtua boleh berikan makanan bertekstur tapi tetap lembut.
"Bayi harus menjalani proses mengunyah, jadi tekstur juga jangan ditunda secara lama, kita bisa perhatikan bagaimana reflek bayi saat mengunyah walau bayi belum tumbuh gigi," ujar dr.Yovita dalam LIVE IG @healthykidscorner, Selasa (14/7/2020).
Ia mengatakan pemberian makanan bertekstur bisa dimulai sejak anak memasuki usia tujuh hingga delapan bulan. Namun pemberian harus dilakukan secara bertahap, dari yang benar-benar halus, tekstur setengah berserat, hingga tekstur kasar.
"Kalau lauk yang masih kasar bisa dicincang halus, bertahap naik terus. Nah usia 12 bulan bisa makan table food atau makanan dewasa. Anak mengalami rasa, tekstur, variasi, dan interaksi," jelasnya.
Dokter yang juga pediatrican lactation councellor mengingatkan jangan sekali-kali orangtua hanya mengandalkan satu jenis makanan, misalnya jus buah atau hanya sayuran saja.
"Tidak lengkap nutrisnya karena cuma dapat sedikit karbohidrat, protein dan lemak hampir tidak ada. (Jus buah) lebih ke kebutuhan cairan, tapi tidak bisa mengganti kebutuhan makanan utama," paparnya
Baca Juga: Bawang Bombay Bisa Bikin MPASI Lebih Sehat dan Lezat, Begini Cara Masaknya
Anak boleh saja mengonsumsi jus buah, tapi bukan sebagai makanan utama, tapi snack atau makanan selingan.
Jus juga tidak boleh digunakan sebagai makanan utama apalagi dalam jangka waktu lama, itu artinya anak berisiko mengalami kekurangan nutrisi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi