Suara.com - Pemerintah Jerman menutup sementara pelayanan di rumah sakit Humboldt, Berlin, setelah sejumlah pasien dan staf terinfeksi varian baru virus Corona.
Dilansir ANTARA, sebanyak 20 pasien dan anggota staf terbukti mengidap varian Covid-19 sangat menular yang ditemukan di Inggris dan menyebar cepat ke seluruh dunia.
Jumlah orang di RS Humboldt yang terinfeksi varian sangat menular, B117, kemungkinan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan, kata seorang juru bicara rumah sakit kepada Reuters.
Keputusan karantina itu menandakan bahwa RS Humboldt di ibu kota Jerman itu tidak akan menerima pasien baru.
"Kasus darurat dan pasien baru akan dialihkan ke rumah sakit lain," katanya.
Kanselir Jerman Angela Merkel pada Kamis (21/1) mendesak warganya agar berhenti mengeluhkan kelambanan peluncuran vaksin COVID-19.
Merkel juga mempertahankan keputusan untuk memperpanjang penguncian guna membendung varian COVID-19 yang sangat agresif.
Varian Baru Virus Corona Lebih Mudah Menular
Data penelitian awal menunjukkan, varian baru virus corona yang menyebar di Inggris kemungkinan berisiko lebih mematikan dibanding varian lainnya. Namun bukti dan data awal ini, menurut peneliti masih belum pasti dan kuat.
Baca Juga: Ahli Temukan Varian Baru Virus Corona Afrika Selatan Picu Infeksi Ulang
"Kami telah diberitahu hari ini bahwa selain menyebar dengan cepat, ditemukan beberapa bukti bahwa varian baru yang pertama kali menyebar di London dan Tenggara Inggris berkaitan dengan tingkat kematian yang lebih tinggi," ujar Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dalam konferensi pers, mengutip Live Science, Sabtu (23/1/2021).
Data penelitian awal ini berasal dari beberapa studi yang membandingkan tingkat kematian karena terinfeksi varian baru yang disebut B.1.1.7 dengan kematian karena varian lainnya.
Dalam penelitian yang dilakukan School of Hygiene & Tropical Medicine London menemukan sebanyak 2.583 kematian dari 1,2 juta orang yang positif Covid-19, terdapat 30 persen orang yang terinfeksi corona varian baru lebih berisiko meninggal dalam waktu 28 hari, lebih cepat dibanding mereka yang terinfeksi varian lain.
Berita Terkait
-
Jadwal Liga Jerman 22-23 November 2025, Misi Berat Kevin Diks Hadapi FC Heidenheim
-
Mohamed Salah Disebut Jadi Biang Masalah di Balik Melempemnya Florian Wirtz Bersama Liverpool
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Inisiatif Jokowi, Diresmikan Prabowo: RS KEI Surakarta Siap Kurangi Pasien Berobat ke Luar Negeri!
-
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa: 12 Negara Lolos Otomatis, 16 Melaju ke Play-off
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG