Suara.com - Korea Utara dikabarkan tengah mengembangkan vaksin Covid-19, mengikuti jejak Amerika Serikat, India, dan negara-negara lainnya.
Namun, pengembangan vaksin diduga menggunakan data ilmuwan asing yang dicuri dan diretas oleh hacker.
Dilansir Mirror dari Daily NK, negara yang dipimpin Kim Jong Un itu dikatakan telah membentuk organisasi peretas untuk mendapatkan informasi pandemi dari negara lain.
Sebuah sumber mengatakan kepada publikasi bahwa penelitian yang dilakukan oleh unit teknologi dapat digunakan untuk membuat vaksin bagi warga Korea Utara, meskipun ada klaim bahwa tidak ada satu pun kasus Covid yang tercatat di sana.
Partai yang berkuasa di Korut telah membentuk tim spesialis bernama Bureau 325 yang ditujukan untuk meretas intelijen pada virus tersebut.
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa uji coba vaksin Tahap I dan Tahap II telah selesai, dengan uji coba Tahap III skala besar sekarang sedang berlangsung.
Tes sedang dilakukan pada pasien di Korea Utara yang menunjukkan gejala yang mirip dengan orang yang menderita virus corona.
Klaim peretasan pertama kali muncul di Barat tahun lalu sebelum salah satu vaksin yang saat ini digunakan di Eropa dan AS disetujui, lapor MailOnline .
Kelompok peretas dilaporkan mengatur untuk mengakses laporan informasi Covid yang ditemukan utama kepada Kim Yo Jong, saudara perempuan Kim Jong Un.
Baca Juga: Review Jujur Vaksin Covid-19, Ariel Noah Ngaku Jadi Gak Insomnia
Kim dan sekretaris partai Jo Yong Won juga dikatakan mengatur aktivitas grup itu sendiri
Meski mengklaim tak ada kasus Covid-19, penguncian menyeluruh tetap diberlakukan pada perjalanan internal dan eksternal awal Januari 2021.
Belum dipastikan bagaimana vaksin nantinya akan diedarkan ke seluruh penduduk negara bagian Korea Utara.
Berita Terkait
- 
            
              Celah Keamanan Fatal: Peretas Bisa Kendalikan Mobil dari Jarak Jauh!
 - 
            
              Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
 - 
            
              Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
 - 
            
              Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
 - 
            
              Ranking FIFA Timnas Indonesia Berpeluang Disalip Korea Utara
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara