Suara.com - Pandemi membuat sejumlah anak-anak harus kehilangan orang tuanya karena infeksi COVID-19.
Hal ini menandakan jumlah anak yatim piatu, yang membutuhkan bantuan untuk hidup sehari-hari, meningkat pesat.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mendukung program ATENSI Anak yang digagas Kementerian Sosial untuk menjangkau anak yatim piatu, termasuk anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19.
"Jika program ini tepat sasaran, maka banyak dampak jangka pendek dan panjang bagi tumbuh dan kembang anak," kata Jasra kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Jasra mengatakan program itu dilakukan dalam waktu jangka panjang, sehingga anak dan keluarga bisa menjalankan kehidupan sosialnya dengan baik.
Menurut dia, ATENSI salah satu bentuk intervensi pemerintah dalam memastikan berfungsinya sosial anak dan keluarga.
"Dalam situasi anak yatim, piatu dan yatim piatu karena orang tua meninggal akibat COVID-19, maka dibutuhkan percepatan program agar bisa dilakukan respons pertama dan utama bagi anak," ujar dia.
Dia menilai dukungan sekecil apapun tentu sangat bermakna bagi anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus.
"Asesmen menjadi penting dalam mendapatkan informasi atas kebutuhan anak dalam jangka pendek dan panjang, termasuk soal pengasuhan anak dipastikan berbasis keluarga," kata Jasra.
Baca Juga: Dibantu Pengusaha, Kemenkes Akan Bangun 50 Unit Generator Oksigen di Daerah
Dalam kesempata itu, Psikolog Anak-Remaja Feka Angge Pramita menilai program ATENSI perlu kuat dalam pendampingan terhadap anak dan orang yang diberikan kepercayaan untuk mendampingi anak. Menurut dia, orang yang diberikan kepercayaan untuk mendampingi anak itu harus punya pemahaman bagaimana mengasuh anak yang mengalami trauma.
"Dan bagaimana negara nantinya bisa memang benar-benar menjamin bahwa dukungan psikososial dan pengasuhan anak ini memang bisa terimplementasi dengan baik bagi si anak, bisa dilakukan dengan baik bagi para walinya nanti," ujar dia.
Menurut dia, tidak hanya fokus pada apa yang terlihat seperti pendidikan, pekerjaan, keahlian, kewirausahaan, maupun vokasi.
"Tapi bagaimana kita bisa membantu anak-anak ini menjadi manusia. Enggak cuma menyiapkan apa yang terlihat, tapi bagaimana yang tidak terlihat. Yang enggak terlihat itu sangat membutuhkan program yang menyeluruh, apalagi ini menyangkut trauma anak-anak," kata dia.
Sedangkan Psikolog Klinis Anak dan Remaja Gisella Tani Pratiwi menilai program ATENSI Anak perlu terus didukung. Apalagi, jumlah anak yang menjadi yatim atau yatim piatu karena orang tuanya meninggal akibat COVID-19 begitu banyak.
"Harapan saya program ini bisa dijalankan dengan konsisten, tepat sasaran, dan menjangkau banyak anak yang membutuhkan," kata Gisella.
Berita Terkait
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
Dari Camilan Sehari-hari, Lahir Kesempatan Belajar untuk Anak Yatim Piatu
-
Dukung Langkah Prabowo Setop Tradisi Kerahkan Siswa saat Penyambutan, KPAI Ungkap Potensi Bahayanya
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan